Fekalit Adalah: Memahami Gangguan Pencernaan yang Terabaikan

Ilustrasi konsep feses yang mengeras atau obstruksi usus Keras ? Sistem Pencernaan

Dalam dunia kesehatan pencernaan, seringkali kita hanya fokus pada diare atau sembelit biasa. Namun, ada kondisi yang lebih serius dan sering terlewatkan, yaitu **fekalit**. Memahami apa itu fekalit adalah penting untuk mengenali potensi masalah kesehatan yang lebih dalam, terutama pada populasi tertentu seperti lansia atau mereka yang memiliki gangguan mobilitas usus kronis.

Definisi Fekalit

Secara harfiah, kata "fekalit" berasal dari bahasa Latin yang merujuk pada materi feses yang mengeras atau mengkristal. Fekalit adalah penumpukan massa tinja yang sangat keras dan padat di dalam usus besar atau rektum, yang tidak dapat dikeluarkan melalui proses buang air besar (BAB) secara normal. Ini berbeda dengan konstipasi (sembelit) biasa, di mana tinja mungkin keras tetapi masih bisa dikeluarkan dengan sedikit usaha.

Fekalit terbentuk ketika tinja berada terlalu lama di usus besar. Selama transit yang panjang ini, air secara berlebihan diserap kembali oleh dinding usus. Penyerapan air yang ekstrem ini mengubah massa feses menjadi bentuk yang sangat kering, keras, dan seringkali menyerupai batu atau gumpalan besar. Massa yang mengeras ini kemudian menyumbat jalur normal eliminasi.

Penyebab Utama Terbentuknya Fekalit

Kondisi yang menyebabkan stagnasi pergerakan usus (motilitas usus) adalah pemicu utama pembentukan fekalit. Beberapa faktor risiko signifikan meliputi:

Gejala Klinis Fekalit

Gejala fekalit sering kali disalahartikan sebagai sembelit biasa, namun tingkat keparahannya jauh lebih ekstrem. Tanda-tanda bahwa seseorang mungkin mengalami fekalit meliputi:

  1. Konstipasi Berat yang Tidak Responsif: Upaya BAB yang gagal meskipun sudah menggunakan obat pencahar standar.
  2. Nyeri Perut dan Kembung Hebat: Penumpukan massa padat dapat menyebabkan distensi perut yang signifikan dan rasa sakit yang tajam.
  3. Diare Inkontinensia (Overflow Diarrhea): Ini adalah gejala yang sangat khas. Karena massa keras menyumbat rektum, cairan atau tinja yang lebih lunak yang berada di belakang sumbatan dapat bocor keluar secara tidak sengaja, sering disalahartikan sebagai diare.
  4. Rasa Tidak Tuntas Setelah BAB: Meskipun sudah mencoba BAB, pasien merasa ususnya masih penuh.
  5. Mual dan Muntah: Dalam kasus yang parah, obstruksi dapat menyebabkan gejala obstruksi usus yang lebih luas.

Penanganan dan Pencegahan

Penanganan fekalit sering kali memerlukan intervensi medis karena massa yang keras sulit dikeluarkan sendiri. Prosedur yang umum dilakukan adalah disimpaksi fekal (fecal disimpaction). Ini mungkin melibatkan penggunaan obat pelunak tinja dalam dosis tinggi, enema untuk melunakkan massa, atau, dalam kasus yang paling sulit, pengeluaran manual oleh tenaga medis terlatih.

Pencegahan adalah kunci utama. Untuk memastikan massa feses tetap lunak dan bergerak lancar, langkah-langkah berikut harus diterapkan:

Mengenali bahwa fekalit adalah masalah serius, bukan sekadar sembelit biasa, sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat, menghindari komplikasi serius seperti perforasi usus atau obstruksi total.

🏠 Homepage