Ilustrasi: Oksidan menerima elektron dari reduktan.
Oksidasi adalah salah satu konsep fundamental dalam ilmu kimia. Secara historis, oksidasi didefinisikan sebagai penambahan oksigen pada suatu zat. Namun, definisi modernnya jauh lebih luas, yaitu proses kehilangan elektron oleh suatu atom, ion, atau molekul. Zat yang menyebabkan kehilangan elektron ini—atau yang menerima elektron tersebut—disebut sebagai **oksidan** (atau zat pengoksidasi).
Oksidan memainkan peran krusial dalam berbagai reaksi kimia, mulai dari pembakaran yang menghasilkan energi, hingga proses biologis yang mempertahankan kehidupan seperti respirasi seluler. Dalam setiap reaksi redoks (reduksi-oksidasi), harus ada zat yang teroksidasi dan zat yang tereduksi. Oksidan adalah pihak yang menyebabkan zat lain teroksidasi, sehingga dirinya sendiri mengalami reduksi (penambahan elektron).
Memahami contoh oksidan membantu kita mengklasifikasikan dan memprediksi perilaku suatu zat dalam konteks reaksi kimia. Berikut adalah beberapa kategori dan contoh spesifik dari zat pengoksidasi yang sering ditemui:
Oksigen adalah contoh oksidan paling akrab dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua proses yang melibatkan pembakaran (api) atau perkaratan (oksidasi logam) menggunakan oksigen dari udara sebagai oksidan utama. Dalam respirasi seluler, mitokondria menggunakan oksigen untuk mengoksidasi glukosa, melepaskan energi yang dibutuhkan tubuh.
Golongan halogen (golongan 17), seperti Fluorin ($\text{F}_2$), Klorin ($\text{Cl}_2$), Bromin ($\text{Br}_2$), dan Iodin ($\text{I}_2$), adalah oksidan yang sangat kuat. Fluorin adalah oksidan terkuat dari semua unsur karena elektronegativitasnya yang sangat tinggi, sehingga ia sangat 'rakus' terhadap elektron.
Beberapa ion atau molekul di mana atom pusatnya memiliki bilangan oksidasi yang sangat tinggi cenderung bertindak sebagai oksidan karena ingin 'menurunkan' bilangan oksidasinya ke tingkat yang lebih stabil.
Sama seperti mangan, sulfur dalam beberapa senyawanya juga merupakan oksidan yang efektif.
Pentingnya peran oksidan meluas jauh melampaui bejana reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari dan industri, interaksi dengan oksidan menentukan umur material dan efisiensi proses:
Kesimpulannya, oksidan adalah agen penarik elektron yang esensial dalam reaksi redoks. Dengan memahami berbagai contoh oksidan, dari oksigen di udara hingga garam logam transisi yang kuat, kita dapat menghargai kompleksitas dan universalitas fenomena oksidasi dalam dunia sains dan teknologi.