Bikuspid Aorta: Memahami Kondisi Jantung Bawaan

Representasi Skematis Jantung dengan Katup Aorta Bikuspid Jantung

Apa Itu Katup Aorta Bikuspid?

Katup aorta merupakan pintu gerbang vital yang mengontrol aliran darah dari ventrikel kiri jantung menuju aorta, pembuluh darah terbesar dalam tubuh yang menyalurkan darah beroksigen ke seluruh sistem peredaran darah. Secara normal, katup aorta memiliki tiga daun (disebut trikuspid).

Namun, pada kondisi yang dikenal sebagai katup aorta bikuspid (Bicuspid Aortic Valve/BAV), katup ini hanya memiliki dua daun. Ini adalah kelainan jantung bawaan yang paling umum, yang berarti kondisi ini sudah ada sejak lahir. Diperkirakan kondisi ini mempengaruhi sekitar 1 hingga 2 dari setiap 200 kelahiran hidup.

Penyebab dan Perkembangan

BAV terjadi selama perkembangan janin, ketika jantung masih dalam tahap pembentukan. Mekanisme pasti mengapa tiga daun gagal terbentuk dan hanya dua yang berkembang masih belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik memainkan peran signifikan. BAV seringkali muncul secara sporadis, namun juga dapat diturunkan dalam keluarga, menunjukkan adanya komponen keturunan yang kuat.

Meskipun keberadaan dua daun katup adalah kelainan struktural, banyak individu dengan BAV menjalani hidup tanpa gejala selama bertahun-tahun. Tantangan utama muncul karena bentuk yang tidak normal ini seringkali membuat katup kurang efisien atau rentan terhadap komplikasi jangka panjang.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Dua daun katup pada BAV cenderung tidak terbuka sepenuhnya atau tidak menutup rapat. Hal ini dapat menyebabkan dua masalah utama yang saling berkaitan:

1. Stenosis Aorta

Stenosis aorta adalah penyempitan katup. Karena katup bikuspid kurang elastis dan lebih mudah mengalami kalsifikasi (pengapuran) seiring waktu dibandingkan katup trikuspid normal, daun katup dapat menjadi kaku dan sulit membuka. Akibatnya, ventrikel kiri harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melewati celah yang sempit, yang seiring waktu dapat menyebabkan penebalan otot jantung dan gagal jantung.

2. Regurgitasi Aorta

Regurgitasi (atau insufisiensi) aorta terjadi ketika katup tidak menutup rapat, menyebabkan sebagian darah bocor kembali ke ventrikel kiri setelah jantung memompa keluar. Hal ini memaksa jantung untuk memompa ulang darah yang sama berulang kali, juga meningkatkan beban kerja ventrikel kiri.

Diagnosis dan Penanganan

Seringkali, BAV terdeteksi secara tidak sengaja saat pemeriksaan rutin, mungkin karena terdengar suara bising jantung (murmur) saat auskultasi. Diagnosis pasti biasanya dikonfirmasi melalui pencitraan jantung:

Penanganan sangat bergantung pada gejala dan tingkat keparahan stenosis atau regurgitasi yang berkembang. Pada kasus ringan tanpa gejala, pemantauan rutin sudah cukup. Namun, jika fungsi katup memburuk dan mulai membebani jantung, intervensi diperlukan. Prosedur ini meliputi:

Individu yang didiagnosis BAV harus menjalani pemeriksaan rutin dan disarankan untuk menghindari olahraga berat yang dapat memicu aritmia atau beban jantung berlebihan, terutama jika terdapat dilatasi aorta yang signifikan.

🏠 Homepage