Panduan Lengkap Cara Ternak Ayam Pedaging

Simbol Peternakan Ayam Pedaging

Ilustrasi kandang ayam pedaging modern.

Ternak ayam pedaging merupakan salah satu sektor peternakan yang paling cepat memberikan hasil. Dengan siklus panen yang relatif singkat—biasanya antara 30 hingga 40 hari—bisnis ini menarik bagi peternak pemula maupun skala besar. Namun, kesuksesan dalam beternak ayam pedaging (Broiler) tidak hanya bergantung pada modal, tetapi juga pada penerapan teknik manajemen yang tepat.

1. Pemilihan Bibit (DOC) Berkualitas

Langkah awal yang krusial adalah pemilihan bibit, atau yang dikenal sebagai Day Old Chick (DOC). Kualitas DOC akan menentukan laju pertumbuhan ayam di masa depan. Pastikan Anda mendapatkan DOC dari penetasan (hatchery) yang terpercaya dan memiliki rekam jejak kesehatan yang baik. DOC yang sehat memiliki ciri-ciri: gerak aktif, pusar kering dan rapat, serta bulu halus yang merata.

2. Persiapan Kandang yang Higienis dan Nyaman

Kandang memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan ayam. Ada dua jenis kandang utama, yaitu kandang postal (lantai) dan kandang baterai (meskipun baterai jarang digunakan untuk pedaging). Untuk ayam pedaging, kandang postal lebih umum digunakan.

3. Manajemen Pemanasan (Brooding)

Fase awal kehidupan ayam (minggu pertama) adalah fase paling rentan. Ayam pedaging tidak mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri, sehingga memerlukan pemanas buatan (brooder) yang biasanya menggunakan pemanas gas atau lampu bohlam.

Pada minggu pertama, suhu ideal di bawah pemanas harus dijaga sekitar 32-34°C, kemudian diturunkan secara bertahap sekitar 0,5°C setiap minggu. Fasilitas pemanas harus mencukupi agar semua anak ayam dapat berkumpul dengan nyaman tanpa berebut panas.

4. Nutrisi Optimal Melalui Pakan

Pakan adalah komponen biaya terbesar dalam budidaya ayam pedaging. Program pakan harus dibagi sesuai fase pertumbuhan:

  1. Starter (0-10 hari): Kandungan protein sangat tinggi (sekitar 22-24%) untuk pembentukan organ.
  2. Grower (11-25 hari): Protein sedikit diturunkan (sekitar 18-20%) untuk fokus pada pertumbuhan otot.
  3. Finisher (26 hari sampai panen): Protein sekitar 16-18%, difokuskan untuk penggemukan berat badan menjelang panen.

Pastikan air minum selalu tersedia, bersih, dan segar sepanjang waktu. Kualitas air sangat mempengaruhi nafsu makan dan kesehatan usus ayam.

5. Pencegahan Penyakit (Biosekuriti)

Penyakit adalah ancaman utama. Menerapkan biosekuriti ketat adalah kunci utama. Ini termasuk membatasi akses orang luar ke area kandang, menyediakan bak desinfektan di pintu masuk, dan menjaga kebersihan peralatan pakan serta minum.

Vaksinasi wajib diberikan sesuai jadwal yang dianjurkan (terutama ND/Gumboro). Jika ada tanda-tanda sakit seperti lesu, nafsu makan menurun, atau tingkat kematian yang tidak wajar, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk diagnosis dan penanganan yang cepat.

6. Panen Tepat Waktu

Ayam pedaging umumnya mencapai berat standar pasar antara usia 30 hingga 40 hari, tergantung pada galur genetik yang digunakan dan target pasar (misalnya, ayam broiler 1.5 kg atau 1.8 kg). Panen yang dilakukan terlalu cepat atau terlalu lambat akan mempengaruhi efisiensi biaya pakan (FCR - Feed Conversion Ratio). Pemantauan rutin berat badan sangat diperlukan untuk menentukan hari panen yang paling menguntungkan.

Dengan perencanaan yang matang, kontrol lingkungan yang ketat, serta disiplin dalam pemberian pakan dan vaksinasi, usaha ternak ayam pedaging Anda memiliki peluang besar untuk berhasil dan memberikan keuntungan yang signifikan.

🏠 Homepage