Ternak ayam aduan, atau sering disebut ayam laga, adalah hobi sekaligus bisnis yang membutuhkan ketelatenan dan pengetahuan khusus. Berbeda dengan ayam pedaging biasa, ayam aduan dituntut memiliki stamina, postur tubuh, dan mental bertarung yang unggul. Keberhasilan dalam beternak ayam aduan sangat bergantung pada pemilihan indukan, nutrisi yang tepat, serta manajemen kandang yang baik.
Ilustrasi Ayam Aduan Berkualitas
1. Pemilihan Bibit Unggul (Genetik adalah Kunci)
Langkah paling krusial dalam beternak ayam aduan adalah memastikan kualitas genetik. Ayam yang akan dijadikan indukan (pejantan dan babon) harus berasal dari garis keturunan juara atau memiliki rekam jejak performa yang baik.
Kriteria Indukan Jantan (Pechock)
- Postur tegap, dada bidang, dan memiliki bobot ideal sesuai trah.
- Memiliki sorot mata yang tajam dan berani.
- Kaki kering, sisik rapat, dan jari-jari kuat.
- Rapat bulu dan memiliki struktur tulang yang kokoh.
Kriteria Indukan Betina (Babon)
- Mempunyai riwayat melahirkan anak ayam aduan yang berkualitas.
- Postur tidak terlalu besar namun memiliki kemampuan mengerami yang baik.
- Sifatnya tenang namun memiliki insting protektif terhadap anak.
2. Manajemen Kandang yang Tepat
Kandang ayam aduan berbeda dengan ayam kampung biasa. Ayam aduan memerlukan lingkungan yang mendukung pembentukan otot, mental, serta meminimalisir risiko cedera.
Jenis Kandang
Sebaiknya gunakan sistem kandang koloni untuk anakan dan ayam muda, namun beralih ke sistem **kandang umbaran/pencengkokan** (kandang individu) ketika ayam mulai memasuki masa pelatihan atau dewasa.
Faktor Lingkungan
- Sirkulasi Udara: Pastikan udara segar masuk tanpa menimbulkan angin kencang langsung mengenai ayam.
- Pencahayaan: Cahaya matahari pagi sangat penting untuk pembentukan tulang dan vitamin D.
- Kebersihan: Sanitasi harus dijaga ketat untuk mencegah penyakit seperti koksidiosis atau ND (Newcastle Disease).
3. Pemberian Pakan dan Nutrisi
Nutrisi adalah bahan bakar utama performa ayam aduan. Diet harus seimbang antara protein, karbohidrat, serta vitamin dan mineral.
Tahapan Pakan Berdasarkan Usia:
- Starter (0-2 bulan): Fokus pada pakan tinggi protein (21-23%) untuk pertumbuhan tulang dan organ.
- Grower (3-6 bulan): Protein diturunkan perlahan (sekitar 18-20%). Pada fase ini, perkenalkan sedikit biji-bijian keras untuk melatih paruh.
- Masa Perawatan (Calon Aduan): Pemberian pakan harus terukur. Fokus pada karbohidrat (jagung) untuk energi, ditambah suplemen seperti minyak ikan dan vitamin E untuk menjaga stamina.
Hindari memberikan pakan berlebihan yang dapat membuat ayam kegemukan (kempis) yang justru menurunkan kelincahan.
4. Proses Pelatihan dan Pembentukan Mental
Inilah yang membedakan ayam aduan dari ayam pedaging. Ayam harus dibentuk secara fisik (jangka) dan mentalnya.
Perawatan Fisik (Jangkar)
Pelatihan fisik meliputi: mengumbar di area berpasir, latihan lari jarak pendek, dan senam leher. Tujuannya adalah membangun daya tahan otot dan stamina aerobik.
Pembentukan Mental
Mental dibentuk melalui proses perkenalan dengan ayam lain atau dengan ayam yang memiliki semangat bertarung tinggi (bukan untuk diadu, tetapi untuk memprovokasi). Ayam harus terbiasa berada dalam tekanan dan tidak mudah gentar saat menghadapi lawan.
5. Pencegahan Penyakit
Ayam aduan yang sedang dalam masa pembentukan otot sangat rentan terhadap penyakit karena penanganan intensif. Vaksinasi wajib dilakukan sesuai jadwal (terutama ND dan Gumboro). Jaga kebersihan air minum dan cek kondisi fisik ayam setiap hari.
Dengan dedikasi pada genetik, nutrisi, dan manajemen kandang yang konsisten, peluang Anda untuk sukses dalam beternak ayam aduan berkualitas akan semakin terbuka lebar.