Panduan Lengkap: Cara Supaya Ayam Cepat Bertelur

Memelihara ayam petelur adalah investasi yang membutuhkan perhatian khusus, terutama jika tujuan utama Anda adalah mendapatkan produksi telur yang optimal dan konsisten. Banyak peternak pemula sering menghadapi kendala ketika ayam peliharaan mereka mengalami penurunan produksi atau lambat memulai periode bertelur. Kunci utama agar ayam cepat bertelur terletak pada manajemen pakan, lingkungan, kesehatan, dan usia ayam itu sendiri.

Ayam Produktif

Ilustrasi Ayam Petelur yang Siap Produksi

1. Kebutuhan Nutrisi yang Tepat (Pakan)

Pakan adalah faktor paling krusial. Ayam tidak akan bertelur secara efisien jika nutrisi dasar mereka tidak terpenuhi. Telur terbentuk dari protein, lemak, dan mineral yang cukup.

Kalsium dan Fosfor

Kalsium sangat vital untuk pembentukan cangkang telur. Kekurangan kalsium menyebabkan cangkang tipis atau bahkan ayam bertelur tanpa cangkang (soft shell). Berikan suplemen kalsium (seperti grit kalsium atau tepung cangkang tiram) secara terpisah, terutama pada sore hari, karena penyerapan kalsium optimal terjadi saat ayam tidak aktif.

Protein yang Cukup

Untuk ayam siap bertelur (usia lebih dari 18 minggu), kebutuhan protein harus mencapai minimal 16-18%. Protein berkualitas tinggi memastikan folikel telur berkembang dengan baik.

Vitamin dan Mineral Tambahan

Pastikan pakan mengandung vitamin A, D, E, dan B kompleks. Vitamin D membantu penyerapan kalsium. Jika perlu, tambahkan suplemen multivitamin khusus unggas.

2. Pengaturan Lingkungan yang Mendukung

Stres lingkungan adalah pembunuh produktivitas ayam. Ayam yang stres tidak akan fokus pada reproduksi.

Pencahayaan (Fotoperiode)

Ayam membutuhkan stimulus cahaya yang cukup untuk merangsang hormon reproduksi. Idealnya, ayam petelur memerlukan antara 14 hingga 16 jam cahaya per hari. Jika cahaya alami kurang (terutama saat musim hujan atau kandang tertutup), gunakan lampu tambahan. Nyalakan lampu di pagi hari dan pertahankan intensitas cahaya yang stabil.

Suhu dan Ventilasi

Suhu ideal berkisar antara 22°C hingga 28°C. Suhu yang terlalu panas (di atas 32°C) atau terlalu dingin akan menyebabkan ayam mengalami stres panas atau kedinginan, yang keduanya menghambat ovulasi.

Pastikan sirkulasi udara baik untuk membuang amonia dari kotoran, yang dapat mengganggu pernapasan dan kesehatan ayam secara keseluruhan.

Kandang yang Tenang dan Bersih

Sediakan area bertelur (nest box) yang tenang, gelap, dan nyaman. Jumlah nest box yang ideal adalah satu kotak untuk setiap 3-4 ekor ayam. Jaga kebersihan litter/alas kandang untuk mencegah penyakit.

3. Manajemen Kesehatan dan Usia Ayam

Kesehatan menyeluruh adalah fondasi produksi telur. Ayam yang sedang sakit tidak akan bertelur.

Usia Mulai Bertelur

Setiap jenis ayam memiliki usia puncak bertelur yang berbeda. Ayam ras petelur umumnya mulai bertelur pada usia 16-20 minggu. Jika ayam Anda sudah melewati usia tersebut tetapi belum bertelur, evaluasi kembali pakan dan manajemen stresnya. Jangan memaksakan ayam terlalu muda untuk bertelur.

Pengendalian Parasit dan Penyakit

Lakukan pemeriksaan rutin terhadap kutu, tungau, atau cacing. Infestasi parasit membuat ayam kekurangan nutrisi karena energi dialihkan untuk melawan parasit tersebut. Vaksinasi sesuai jadwal sangat penting untuk mencegah penyakit seperti ND (Newcastle Disease) atau Gumboro, yang dapat menghentikan produksi telur seketika.

Air Minum Bersih

Air minum harus selalu tersedia, segar, dan bersih. Dehidrasi sekecil apapun akan berdampak besar pada pembentukan telur karena telur sebagian besar terdiri dari air.

4. Manajemen Pencegahan Stres

Ayam sangat sensitif terhadap perubahan mendadak. Untuk mendorong produksi telur yang cepat, minimalkan faktor yang memicu stres.

Dengan menerapkan manajemen pakan yang kaya nutrisi, memastikan pencahayaan yang memadai, menjaga kebersihan lingkungan, dan meminimalkan stres, Anda dapat mengoptimalkan hormon reproduksi ayam sehingga mereka cepat memasuki masa puncak produksi telur.

🏠 Homepage