Ilustrasi: Ibu hamil yang memperhatikan hidrasi.
Kehamilan adalah perjalanan luar biasa yang membawa banyak perubahan pada tubuh seorang wanita. Salah satu perubahan yang paling umum dan sering membuat tidak nyaman adalah peningkatan frekuensi buang air kecil, atau yang sering disebut anyangan. Kondisi ini bisa terjadi sejak trimester pertama dan seringkali berlanjut hingga akhir kehamilan. Meskipun normal, frekuensi buang air kecil yang terlalu sering dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas tidur.
Peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil (BAK) terutama disebabkan oleh perubahan hormonal dan tekanan fisik. Di awal kehamilan, peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) meningkatkan aliran darah ke ginjal, yang berarti ginjal bekerja lebih efisien memproses cairan, menghasilkan lebih banyak urine. Pada trimester kedua dan ketiga, rahim yang membesar akan menekan kandung kemih, mengurangi kapasitas penyimpanan urine sehingga sinyal untuk berkemih menjadi lebih sering.
Jangan biarkan kondisi ini mengurangi kenyamanan Anda selama hamil. Ada beberapa strategi efektif yang bisa diterapkan untuk mengelola dan mengatasi rasa tidak nyaman akibat anyangan.
Meskipun rasanya ingin mengurangi minum agar tidak sering ke toilet, ini adalah langkah yang salah. Dehidrasi selama kehamilan sangat berbahaya. Kuncinya adalah mengatur waktu minum, bukan mengurangi total asupan cairan harian.
Otot dasar panggul (pelvic floor muscles) bertanggung jawab mendukung kandung kemih dan rahim. Ketika otot ini melemah, kandung kemih bisa menjadi lebih sensitif terhadap tekanan.
Latihan Kegel secara teratur dapat memperkuat otot-otot ini. Lakukan latihan dengan cara mengencangkan otot seolah-olah Anda sedang menahan buang air kecil atau menahan gas. Tahan selama 5 detik, lalu rileks. Ulangi sesi ini 10 hingga 15 kali, tiga kali sehari. Kegel tidak hanya membantu mengontrol BAK, tetapi juga penting untuk persalinan dan pemulihan pasca melahirkan.
Tekanan dari rahim yang semakin besar dapat menyebabkan urine terperangkap di dasar kandung kemih. Mengubah posisi tubuh dapat membantu mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
Teknik "Lean Forward": Saat buang air kecil, condongkan tubuh Anda sedikit ke depan (membungkuk) setelah selesai berkemih, lalu sedikit miringkan panggul Anda. Tindakan ini membantu mengeluarkan sisa urine yang mungkin tertahan. Lakukan ini setiap kali Anda selesai BAK.
Kenaikan berat badan yang sesuai dengan anjuran dokter akan meminimalkan tekanan berlebih pada kandung kemih. Selain itu, perhatikan postur tubuh Anda saat berdiri atau duduk. Hindari posisi yang membuat perut terlalu 'jatuh' ke depan, karena ini memperburuk tekanan ke bawah.
Meskipun anyangan sering terjadi, ada beberapa tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis segera. Jika rasa ingin BAK disertai dengan gejala berikut, segera hubungi dokter kandungan atau bidan Anda:
Mengelola anyangan saat hamil memerlukan kesabaran dan penyesuaian kebiasaan. Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat merasa lebih nyaman dan menikmati sisa masa kehamilan Anda dengan kualitas hidup yang lebih baik.