Panduan Lengkap Cara Merawat Ayam Broiler

Ayam broiler adalah jenis ayam pedaging yang memiliki siklus hidup relatif singkat, umumnya siap panen dalam waktu 30 hingga 40 hari. Keberhasilan beternak broiler sangat bergantung pada manajemen pemeliharaan yang tepat, mulai dari fase starter hingga finisher. Perawatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan bobot yang maksimal dengan konversi pakan yang efisien.

Ilustrasi Ayam Broiler Sehat

1. Pengaturan Kandang yang Ideal

Lingkungan kandang adalah faktor penentu utama. Broiler sangat sensitif terhadap suhu dan kelembapan.

Suhu dan Ventilasi

Suhu ideal bervariasi sesuai umur:

Ventilasi harus memadai untuk mengeluarkan gas amonia yang berbahaya, namun hindari hembusan angin langsung yang menyebabkan stres dingin pada DOC (Day Old Chick).

Kepadatan Ternak (Density)

Jangan biarkan ayam terlalu padat. Kepadatan yang berlebihan menyebabkan persaingan pakan, peningkatan suhu tubuh, dan risiko penyebaran penyakit. Untuk broiler modern, kepadatan ideal berkisar antara 8 hingga 10 ekor per meter persegi.

2. Manajemen Pakan dan Minum

Pemberian pakan adalah komponen biaya terbesar (sekitar 60-70% dari total biaya operasional). Manajemen pakan yang tepat menjamin pertumbuhan optimal.

Tahapan Pakan

  1. Pakan Starter (0-10 hari): Protein tinggi (sekitar 22-24%). Berikan pakan dalam bentuk crumble agar mudah dicerna DOC.
  2. Pakan Grower (11-21 hari): Protein diturunkan (sekitar 19-21%).
  3. Pakan Finisher (22 hari – Panen): Protein sekitar 17-19%. Fokus pada peningkatan bobot akhir.

Pastikan air minum selalu bersih, segar, dan tersedia 24 jam. Dehidrasi sekecil apapun dapat menghambat pertumbuhan drastis.

3. Program Vaksinasi dan Biosekuriti

Pencegahan penyakit lebih efektif dan murah daripada pengobatan. Biosekuriti harus menjadi prioritas utama.

Biosekuriti Ketat

Batasi akses orang luar ke area kandang. Sediakan bak desinfektan di pintu masuk. Hindari kontak silang dengan unggas lain. Semua peralatan (tempat pakan/minum) harus dicuci dan disterilkan antar periode pemeliharaan.

Vaksinasi Dasar

Program vaksinasi harus mengikuti rekomendasi dokter hewan setempat, namun umumnya meliputi:

4. Pengawasan Pertumbuhan Harian

Perawatan broiler memerlukan pengamatan rutin. Peternak yang sukses adalah yang mampu mendeteksi masalah sejak dini.

Evaluasi Litter (Sekam)

Kondisi litter (sekam) mencerminkan kesehatan kandang. Litter yang baik harus kering dan gembur. Litter yang basah menandakan masalah pada ventilasi atau kebocoran air minum, yang meningkatkan risiko penyakit kaki dan pernapasan.

Monitoring Berat Badan

Timbang sampel ayam secara berkala (minimal 2-3 kali seminggu) untuk memastikan laju pertambahan berat badan sesuai dengan standar komersial strain yang Anda pelihara. Jika rata-rata berat badan di bawah standar, segera evaluasi asupan pakan dan kondisi lingkungan.

Kesimpulan

Merawat ayam broiler menuntut ketelitian tinggi, terutama dalam menjaga suhu awal, kualitas air, dan biosekuriti. Dengan manajemen yang disiplin dan responsif terhadap perubahan kondisi ayam, hasil panen yang memuaskan dengan waktu panen yang cepat dapat dicapai.

🏠 Homepage