Ilustrasi Komponen Pembayaran Anuitas
Menghitung anuitas adalah hal mendasar dalam dunia keuangan, terutama ketika berurusan dengan pinjaman jangka panjang seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit kendaraan, atau pinjaman bisnis. Anuitas merujuk pada serangkaian pembayaran berkala (biasanya bulanan) dengan jumlah yang sama (tetap) selama periode waktu tertentu.
Meskipun jumlah total pembayaran anuitas selalu sama, komposisi dari setiap pembayaran akan berubah seiring berjalannya waktu. Pada awal masa pinjaman, porsi pembayaran yang digunakan untuk menutupi **bunga** akan lebih besar, sementara porsi untuk **pokok pinjaman** (angsuran) lebih kecil. Seiring waktu, porsi bunga akan menurun, dan porsi angsuran akan meningkat.
Secara definitif, anuitas adalah metode perhitungan cicilan di mana jumlah pembayaran yang harus Anda bayarkan setiap periode (misalnya bulanan) adalah konstan. Metode ini populer karena memberikan kepastian anggaran bagi peminjam. Jika Anda mengetahui suku bunga dan tenor pinjaman, Anda dapat menghitung berapa besaran pasti pembayaran bulanan Anda.
Untuk menghitung besaran pembayaran anuitas (A) per periode, kita memerlukan tiga variabel utama:
Rumus Anuitas (A):
Mari kita terapkan rumus di atas dengan contoh kasus nyata agar lebih mudah dipahami.
Misalnya, Anda mengambil KPR sebesar Rp 500.000.000 (P) dengan suku bunga efektif 8% per tahun, dan tenor pinjaman 10 tahun (120 bulan).
Karena cicilan biasanya bulanan, kita harus mengubah bunga tahunan menjadi bunga bulanan ($i$) dan total tahun menjadi total bulan ($n$).
Kita hitung bagian yang kompleks terlebih dahulu: $(1 + i)^n$. $$(1 + 0.006667)^{120} \approx 2.2196$$
Kemudian substitusikan nilai tersebut ke dalam rumus:
A = 500.000.000 × [ 0.006667 × (2.2196) ] / [ 2.2196 - 1 ]
A = 500.000.000 × [ 0.014803 ] / [ 1.2196 ]
A = 500.000.000 × 0.012138
A ≈ Rp 6.069.000
Jadi, pembayaran anuitas bulanan Anda adalah sekitar Rp 6.069.000. Ini adalah jumlah tetap yang akan Anda bayar selama 10 tahun ke depan.
Kekuatan metode anuitas terletak pada kemampuannya memisahkan porsi bunga dan pokok pada setiap pembayaran.
Sisa pokok pinjaman kini berkurang. $$ \text{Sisa Pokok Baru} = 500.000.000 - 2.735.500 = 497.264.500 $$
Seperti yang terlihat, pembayaran bunga (Rp 3.333.500 menjadi Rp 3.315.400) menurun, sementara pembayaran angsuran (Rp 2.735.500 menjadi Rp 2.753.600) meningkat. Total pembayaran tetap Rp 6.069.000. Memahami cara menghitung anuitas memastikan Anda memiliki gambaran jelas mengenai beban finansial jangka panjang Anda.