Sekam bakar, atau sering juga disebut arang sekam, adalah produk sampingan dari pembakaran sekam padi yang terkontrol. Bahan organik ini telah dikenal luas di kalangan petani dan penghobi tanaman sebagai salah satu media tanam terbaik karena sifat fisiknya yang unik. Dibandingkan dengan sekam mentah, sekam yang sudah dibakar memiliki pH yang lebih netral dan lebih stabil, menjadikannya sangat bermanfaat untuk meningkatkan struktur tanah dan aerasi.
Memahami cara menggunakan sekam bakar dengan benar akan memaksimalkan potensi manfaatnya, baik untuk persemaian, pot, maupun pembenahan lahan kebun secara keseluruhan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah mengenai aplikasi praktis sekam bakar dalam kegiatan berkebun Anda.
Sebelum membahas cara penggunaannya, penting untuk mengetahui mengapa sekam bakar begitu disukai:
Untuk tanaman yang ditanam dalam pot, drainase yang baik adalah kunci keberhasilan. Sekam bakar sangat efektif digunakan dalam campuran media tanam pot.
Pada lahan yang akan ditanami langsung, sekam bakar berfungsi sebagai pembenah struktur tanah yang luas.
Salah satu cara paling mudah menggunakan sekam bakar adalah sebagai mulsa (penutup permukaan tanah).
Taburkan lapisan sekam bakar setebal 2 hingga 5 cm di sekeliling pangkal tanaman. Mulsa sekam bakar membantu menjaga suhu tanah tetap stabil, mengurangi penguapan air, dan menghambat pertumbuhan gulma. Karena sifatnya yang stabil, mulsa ini tidak akan membusuk secepat mulsa organik lainnya, meskipun perlu diisi ulang sesekali.
Media semai harus sangat ringan, steril, dan mampu menjaga kelembapan tanpa menjadi becek. Sekam bakar sangat ideal untuk tahap ini.
Buat campuran yang sangat ringan, misalnya 2 bagian sekam bakar dicampur dengan 1 bagian kompos halus. Semai benih tipis-tipis di atas campuran ini, lalu tutup dengan lapisan sekam bakar yang sangat tipis. Pastikan media tetap lembap selama masa perkecambahan.
Meskipun sangat bermanfaat, sekam bakar memiliki satu kelemahan utama: kandungan haranya (NPK) sangat minim karena sudah terbakar. Oleh karena itu, sekam bakar tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya media tanam. Sekam bakar harus selalu dikombinasikan dengan sumber nutrisi lain seperti kompos, pupuk kandang matang, atau pupuk kimia, untuk memastikan tanaman mendapatkan gizi yang cukup untuk pertumbuhannya.