Memelihara ayam aduan bukan sekadar beternak biasa. Ini adalah seni yang membutuhkan dedikasi, pengetahuan mendalam tentang genetik, nutrisi, dan pelatihan fisik. Tujuan utama pemeliharaan ayam aduan adalah menghasilkan keturunan yang memiliki stamina, kecepatan, dan mentalitas bertarung yang unggul.
1. Pemilihan Bibit Unggul (Genetika)
Dasar keberhasilan terletak pada pemilihan induk jantan dan betina. Kualitas genetik sangat menentukan potensi ayam di arena. Carilah ayam dari trah yang sudah teruji kemenangannya, namun selalu waspada terhadap klaim palsu.
- Catatan Silsilah: Pastikan Anda mengetahui garis keturunan ayam (pekongsi).
- Ciri Fisik: Pilih ayam dengan struktur tulang yang kokoh, postur tegak, mata cerdas, dan jalu yang terbentuk sempurna (jika ayam jantan).
- Mentalitas: Ayam yang baik harus menunjukkan sifat berani dan agresif sejak usia muda terhadap sesama jenis.
2. Kandang dan Lingkungan Hidup
Lingkungan kandang yang ideal sangat krusial untuk perkembangan fisik dan mental ayam aduan. Kandang harus menyediakan ruang gerak yang cukup untuk melatih otot dan menjaga kebersihan untuk mencegah penyakit.
Kandang Postal dan Umbaran
Anak ayam (box) hingga remaja sebaiknya ditempatkan di kandang postal yang bersih dan kering. Setelah mencapai usia remaja (sekitar 4-6 bulan), ayam perlu dipindahkan ke kandang umbaran yang luas atau diikat di kobangan.
- Ventilasi: Udara harus lancar namun ayam tidak boleh terkena angin langsung secara terus-menerus.
- Kebersihan: Kotoran harus dibersihkan rutin. Kandang yang lembap adalah sarang penyakit seperti koksidiosis.
- Sinar Matahari: Sediakan akses sinar matahari pagi (sekitar jam 7-9 pagi) untuk membantu pembentukan tulang dan vitamin D.
3. Nutrisi Optimal: Kunci Kekuatan
Pemberian pakan harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan ayam. Ayam aduan membutuhkan protein tinggi untuk pembentukan otot dan energi yang stabil untuk latihan.
Pakan Harian:
- Starter (0-3 bulan): Fokus pada protein tinggi (20-22%) untuk pertumbuhan pesat.
- Masa Pertumbuhan (3-6 bulan): Protein diturunkan sedikit (16-18%), perbanyak serat dan vitamin.
- Pematangan/Latihan (7 bulan ke atas): Pakan harus seimbang, seringkali menggunakan campuran biji-bijian seperti jagung, gabah, dan kacang hijau.
Jangan lupakan suplemen seperti minyak ikan, vitamin tambahan (terutama Vitamin A, D, E), dan mineral alami seperti grit (kerikil kecil) untuk membantu pencernaan.
4. Perawatan Kesehatan dan Pencegahan
Ayam aduan yang sehat adalah ayam yang siap tempur. Program vaksinasi wajib dilakukan, terutama untuk penyakit ND (Newcastle Disease) dan Gumboro. Namun, perawatan terpenting adalah menjaga kebersihan fisik.
Perawatan Dasar Fisik
Perawatan fisik rutin sangat menentukan performa. Ini meliputi:
- Kaki (Sisik): Sisik harus kering, tidak boleh ada kutu atau jamur. Perawatan kaki termasuk pemberian salep atau minyak khusus.
- Jalu dan Paruh: Jika ayam dijalu, perawatan rutin diperlukan agar jalu tidak tumbuh tidak beraturan dan melukai lawan atau dirinya sendiri.
- Mandi dan Jemur: Ayam harus dimandikan secara teratur (terutama saat musim panas) untuk membersihkan parasit kulit, lalu dijemur hingga kering total sebelum dimasukkan kandang.
5. Proses Pelatihan dan Menjaga Mental
Inilah bagian yang membedakan ayam peliharaan biasa dengan ayam aduan berkualitas. Pelatihan harus bertahap dan tidak boleh memaksakan ayam muda.
Tahap Pelatihan:
- Jembrak (Pengenalan Medan): Melatih adaptasi ayam terhadap lingkungan dan orang baru.
- Ngumbar/Keliling: Memberikan kebebasan bergerak di area yang luas untuk membangun stamina dasar.
- Abar (Latihan Ringan): Aduan ringan dengan ayam lain (biasanya yang umurnya sedikit di bawah atau seimbang) tanpa kekuatan penuh, bertujuan melatih insting bertarung dan keseimbangan.
- Ubar Waktu (Puncak Kondisi): Tepat sebelum pertarungan sesungguhnya, ayam diistirahatkan total dari latihan berat, fokus pada nutrisi dan pemulihan otot.
Mentalitas ayam sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia diperlakukan. Ayam yang sering digertak atau diperlakukan kasar cenderung menjadi "tipes" atau mudah menyerah saat menghadapi tekanan.