Ayam aduan yang prima adalah kunci kemenangan di gelanggang. Selain perawatan harian yang ketat seperti latihan fisik dan kebersihan kandang, pemberian pakan tambahan atau yang sering disebut 'extra fooding' memegang peranan krusial dalam meningkatkan performa, stamina, dan daya tahan tubuh ayam petarung. Extra fooding bukan sekadar memberi makan lebih banyak, melainkan memberikan nutrisi spesifik yang dibutuhkan ayam saat memasuki fase persiapan atau pemulihan.
Gambar: Ilustrasi pakan bernutrisi untuk ayam aduan.
Tujuan Utama Extra Fooding
Pemberian pakan tambahan ini memiliki beberapa tujuan spesifik yang tidak bisa dicapai hanya dengan pakan komersial standar. Tujuannya meliputi:
- Peningkatan Energi: Menyediakan cadangan glikogen yang tinggi untuk daya tahan saat bertarung.
- Pembentukan Otot: Mempercepat pemulihan serat otot dan pembentukan massa otot yang padat.
- Kondisi Bulu dan Tulang: Memastikan struktur tulang kokoh dan bulu yang rapat serta kuat.
- Kesehatan Mental: Memberikan rasa kenyang yang optimal, mengurangi stres akibat diet ketat.
Jenis-Jenis Extra Fooding yang Direkomendasikan
Pemilihan jenis pakan tambahan sangat bergantung pada fase pelatihan ayam. Jangan berikan semua jenis secara bersamaan.
1. Protein Hewani Tinggi (Fase Pembangunan Fisik)
Protein adalah fondasi untuk membangun otot. Pemberian protein hewani harus dilakukan secara terkontrol karena kelebihan protein dapat menyebabkan ayam menjadi terlalu panas (overheating) atau lambat.
- Jangkrik dan Belalang: Sumber protein hewani terbaik. Berikan dalam jumlah terbatas, terutama saat ayam sedang dalam masa pembentukan otot.
- Daging Tanpa Lemak (Rebus): Sesekali berikan sedikit daging ayam rebus yang dipotong kecil-kecil untuk asupan protein instan.
- Cacing Tanah (Uret): Kaya akan zat besi dan protein. Sangat baik untuk meningkatkan vitalitas.
2. Karbohidrat Kompleks (Fase Pengisian Energi)
Fase ini krusial menjelang minggu-minggu persiapan tanding. Fokusnya adalah memaksimalkan cadangan energi tanpa membuat ayam menjadi terlalu gemuk.
- Jagung Giling (Kasar): Merupakan sumber energi utama yang lambat dicerna. Porsi jagung biasanya ditingkatkan bertahap saat mendekati hari pertandingan.
- Gabah Kering: Memberikan energi yang stabil dan membantu memperkuat cangkang telur (jika ayam betina) atau menjaga kepadatan tubuh.
- Nasi Merah: Alternatif karbohidrat yang lebih sehat dan kaya serat.
3. Vitamin dan Mineral Tambahan
Suplemen ini seringkali terabaikan namun vital untuk fungsi tubuh optimal dan pencegahan penyakit.
- Minyak Ikan (Vitamin A dan D): Penting untuk kesehatan mata, penyerapan kalsium, dan kualitas bulu. Dosis harus sangat kecil untuk menghindari diare.
- Kalsium dan Tulang Sotong: Disediakan terpisah agar ayam bisa mengambil sesuai kebutuhan untuk penguatan tulang.
- Sayuran Hijau (Bayam/Kangkung): Sumber vitamin K dan zat besi. Potong kecil-kecil dan berikan di pagi hari.
Jadwal Pemberian Extra Fooding Berdasarkan Fase
Ketepatan waktu pemberian pakan tambahan jauh lebih penting daripada kuantitasnya.
- Fase Jemur/Latihan Ringan (4-8 Minggu Sebelum Tanding): Fokus pada protein untuk pemulihan otot. Porsi karbohidrat masih standar.
- Fase Pukul Mati/Latihan Berat (2-4 Minggu Sebelum Tanding): Porsi jagung ditingkatkan perlahan. Protein tetap ada namun lebih fokus pada sumber yang mudah dicerna seperti jangkrik.
- Fase Pengeram (Final Week/1 Minggu Sebelum Tanding): Puncak karbohidrat. Berikan lebih banyak jagung dan kurangi pakan hijau yang berpotensi membuat perut kembung. Protein dipertahankan seperlunya.
Intinya, suksesnya extra fooding terletak pada keseimbangan. Jangan sampai ayam menjadi terlalu berat (karena terlalu banyak karbohidrat) atau terlalu panas (karena terlalu banyak protein). Selalu pantau kondisi fisik ayam, berat badannya, dan responnya terhadap latihan untuk menentukan dosis pakan tambahan yang paling tepat.