Biji aprikot, yang terletak di dalam lubang buahnya yang manis, seringkali menjadi subjek perdebatan kesehatan. Secara tradisional, orang cenderung membuangnya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, biji aprikot (atau lebih tepatnya, inti/kernel di dalamnya) mulai menarik perhatian karena kandungan nutrisinya, terutama senyawa yang disebut amigdalin. Memahami cara makan biji aprikot dengan benar sangat krusial, mengingat potensi risiko yang menyertainya.
Ketika kita berbicara tentang biji aprikot yang dikonsumsi, kita sebenarnya merujuk pada inti (kernel) yang berada di dalam cangkang keras buah aprikot. Biji ini secara visual mirip dengan kacang almond, dan rasanya seringkali pahit. Perbedaan rasa ini muncul karena kandungan amigdalin.
Amigdalin adalah glikosida sianogenik. Ketika dicerna oleh enzim tertentu dalam tubuh, amigdalin dapat melepaskan hidrogen sianida, zat yang sangat beracun dalam dosis tinggi. Inilah alasan utama mengapa konsumsi biji aprikot memerlukan kehati-hatian ekstrem.
Sebelum mencoba mengonsumsi biji aprikot, Anda harus membedakan keduanya:
Jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi biji aprikot, sangat disarankan untuk hanya menggunakan varietas yang manis dan membatasi asupan secara ketat. Berikut adalah beberapa cara umum orang mengolah biji aprikot manis:
Proses pengolahan dapat membantu mengurangi potensi risiko, meskipun tidak menghilangkan amigdalin sepenuhnya.
Biji aprikot manis dapat ditambahkan dalam jumlah sangat kecil ke dalam campuran trail mix atau taburan granola. Kuncinya adalah kuantitas. Jangan pernah menganggapnya sebagai makanan pokok sehari-hari.
Meskipun beberapa klaim alternatif kesehatan menyebut biji aprikot pahit sebagai "obat kanker alami" (sering disebut Laetrile atau Vitamin B17), badan regulasi kesehatan utama di seluruh dunia, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat dan otoritas Eropa, tidak menyetujui penggunaan ini. Risiko keracunan sianida jauh melebihi manfaat yang diklaim.
Menetapkan batas aman sangat sulit karena variasi kandungan amigdalin antar biji berbeda-beda. Badan keamanan pangan Eropa (EFSA) telah memberikan pedoman mengenai asupan harian yang dianggap aman untuk orang dewasa:
Untuk biji aprikot yang mengandung amigdalin dalam kadar rendah hingga sedang (yang mungkin Anda temukan dalam biji manis), konsumsi harus dibatasi secara ketat. Untuk inti biji aprikot pahit, batas aman per hari untuk orang dewasa adalah sekitar setengah hingga satu biji kecil, dan ini pun sangat diperdebatkan dan tidak dianjurkan oleh banyak ahli kesehatan.
Jika Anda mengonsumsi lebih dari batas tersebut, tubuh mungkin tidak mampu memproses racun dengan cukup cepat, menyebabkan penumpukan sianida dalam sistem Anda.
Jika Anda tetap ingin mencoba biji aprikot manis dalam jumlah sangat terbatas, ikuti langkah persiapan ini:
Kesimpulannya, meskipun biji aprikot mengandung nutrisi tertentu, risiko yang terkait dengan amigdalin sangat signifikan. Cara makan biji aprikot yang paling aman adalah dengan menghindari varietas pahit sepenuhnya dan mengonsumsi varietas manis hanya dalam jumlah yang sangat minim sebagai bagian dari diet yang seimbang.