Gambar ilustrasi ayam yang sedang bertelur.
Memelihara ayam petelur adalah sumber penghasilan yang menjanjikan, namun ketika produksi telur menurun drastis atau ayam berhenti bertelur sama sekali, ini bisa menjadi masalah serius. Penyebab ayam berhenti bertelur sangat beragam, mulai dari stres lingkungan, nutrisi yang kurang memadai, hingga masalah kesehatan. Memahami cara agar ayam cepat bertelur kembali memerlukan pendekatan yang sistematis dan holistik.
Nutrisi adalah fondasi utama produksi telur. Ayam yang sedang dalam masa puncak produksi membutuhkan keseimbangan protein, kalsium, vitamin, dan mineral yang tepat. Jika ayam baru selesai mengalami puncak produksi (mangkrak) atau mengalami masa bertelur rendah, langkah pertama adalah memastikan kualitas pakan tidak bermasalah.
Ayam sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Stres adalah pembunuh produktivitas telur. Untuk memulihkan produksi, Anda harus menciptakan lingkungan yang tenang dan stabil.
Pencahayaan adalah pemicu hormonal utama bagi ayam petelur. Ayam membutuhkan minimal 14-16 jam cahaya per hari untuk merangsang produksi hormon yang memicu peletakan telur.
Jika ayam Anda berhenti bertelur saat musim hujan atau saat siang hari memendek, tambahkan pencahayaan buatan. Gunakan lampu dengan intensitas cahaya sedang (sekitar 40-60 watt untuk kandang ukuran sedang) dan pastikan lampu dinyalakan secara konsisten setiap hari, termasuk pagi sebelum matahari terbit dan sore hari setelah matahari terbenam. Jangan pernah mematikan lampu secara tiba-tiba di malam hari; biarkan ayam beradaptasi.
Ayam secara alami akan berhenti bertelur ketika mereka memasuki masa ganti bulu (moulting). Proses ini sangat menguras energi karena tubuh memproduksi bulu baru yang membutuhkan banyak protein. Mempercepat proses ini adalah kunci agar ayam cepat bertelur kembali.
Selama masa moulting, jangan memaksakan pemberian pakan petelur tinggi kalsium, karena energi akan dialihkan ke pertumbuhan bulu. Tingkatkan sedikit porsi protein dan perhatikan asupan air minum. Setelah periode ganti bulu selesai (biasanya 4-8 minggu), segera kembalikan ke formula pakan petelur optimal dan tingkatkan pencahayaan.
Penyakit, terutama yang menyerang saluran reproduksi (seperti Newcastle Disease atau Infectious Bronchitis), dapat menyebabkan ayam berhenti total atau menghasilkan telur abnormal. Jika penurunan produksi terjadi tiba-tiba dan disertai gejala lain seperti lesu, diare, atau nafsu makan menurun, segera isolasi ayam tersebut.
Pastikan program vaksinasi berjalan lancar. Selain itu, berikan probiotik secara rutin ke dalam air minum untuk menjaga kesehatan usus, yang merupakan penyerapan nutrisi terbaik. Air minum harus selalu bersih dan segar.
Dengan mengidentifikasi akar masalahnya—apakah itu kekurangan nutrisi, stres, atau gangguan siklus alami—dan menerapkan solusi yang tepat secara bertahap, Anda dapat mendorong ayam petelur Anda untuk segera memasuki siklus produksi yang optimal kembali. Konsistensi dalam manajemen adalah kunci utama dalam beternak unggas.