Ayam kate (sering juga disebut ayam serama atau ayam hias kerdil) dikenal karena perilakunya yang unik dan ukurannya yang mungil. Meskipun memiliki naluri mengerami yang kuat, terkadang ayam kate bisa menolak mengerami telur yang telah diisinya. Hal ini sering membuat para peternak merasa frustrasi. Namun, jangan khawatir, ada beberapa strategi psikologis dan lingkungan yang bisa Anda terapkan untuk mendorong indukan kate Anda melaksanakan tugas mulianya.
Memahami Siklus dan Naluri Mengeram Ayam Kate
Sebelum memaksa ayam kate mengerami, penting untuk memahami bahwa sifat mereka yang sangat aktif dan kadang sedikit gelisah dapat memengaruhi keberhasilan penetasan. Tidak seperti ayam kampung besar, ayam kate seringkali mudah terganggu oleh lingkungan luar. Indukan kate biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda ingin mengeram ketika mereka mulai bertelur secara konsisten dalam sehari dan mengalami perubahan hormonal.
Tanda Ayam Kate Siap Mengeram
- Membangun Sarang: Ia akan mencari tempat tersembunyi dan mulai menyusun jerami atau bahan lain untuk membuat sarang.
- Menjadi Agresif di Sarang: Ketika didekati, ia akan mengeluarkan suara mendesis atau menyerang kecil, menunjukkan bahwa sarang tersebut "miliknya."
- Berlama-lama di Sarang: Ia akan menghabiskan waktu lebih banyak di sarang, meskipun belum semua telur terkumpul.
- Perubahan Fisik: Area kloaka (dubur) mungkin terlihat lebih bengkak dan bulu di bagian dada seringkali rontok karena gesekan saat duduk.
Langkah Awal: Menciptakan Lingkungan yang Ideal
Kunci utama agar ayam kate mau mengerami adalah menciptakan rasa aman dan nyaman. Lingkungan yang berisik, terlalu panas, atau terlalu dingin akan membuatnya enggan menetap.
1. Lokasi Sarang yang Terisolasi dan Gelap
Ayam kate sangat sensitif terhadap gangguan. Pilihlah sudut kandang yang paling tenang, jauh dari lalu lalang manusia, hewan predator (seperti kucing atau tikus), dan sumber kebisingan. Sarang yang ideal harus:
- Memiliki penutup atau dinding yang cukup tinggi agar ia merasa terlindungi.
- Dibuat dari bahan yang empuk seperti sekam padi atau jerami kering yang tebal.
- Ditempatkan di area yang suhunya stabil, tidak terkena angin langsung atau sinar matahari terik.
2. Manajemen Pakan dan Air Selama Masa Inkubasi
Ketika ayam kate sudah mulai mengeram (duduk di atas telur), ia hanya akan meninggalkan sarang sebentar (sekitar 5-15 menit) untuk makan dan minum. Pastikan:
- Air minum dan pakan diletakkan sangat dekat dengan sarangnya.
- Berikan pakan berkualitas tinggi (pakan petelur atau starter) untuk memastikan ia mendapatkan nutrisi yang cukup selama proses yang memakan waktu ini. Jangan sampai ia merasa harus pergi jauh untuk mencari makan.
Mengatasi Ayam Kate yang 'Ngelarap' (Tidak Mau Mengeram)
Jika ayam kate Anda bertelur tetapi tidak mau duduk di atasnya, Anda perlu melakukan intervensi halus. Tujuannya adalah menipu atau mendorong nalurinya.
Meniru Sarang yang Sudah Terisi
Jika Anda mengumpulkan telur kate dari beberapa ekor, jangan langsung menumpuknya semua. Ayam kate umumnya hanya mengerami dalam jumlah kecil. Idealnya, sediakan 6 hingga 10 butir telur saja di sarang yang telah ia buat. Jika ia tidak mau mendekati telur sama sekali, coba lakukan trik berikut:
- Gunakan Telur Palsu (Dummy Egg): Letakkan beberapa telur palsu (bisa dari batu yang dibulatkan atau bola plastik) di sarang. Biarkan ia duduk di atas telur palsu tersebut selama beberapa hari hingga ia terbiasa dan merasa sarang itu sudah menjadi tempatnya untuk bertelur atau bersarang.
- Pindahkan Telur Asli Perlahan: Setelah ia rutin duduk di telur palsu, gantilah satu per satu dengan telur asli yang ingin Anda tetaskan.
Penempatan yang Terpisah (Baskot)
Jika ayam kate Anda terus-menerus meninggalkan sarang, pindahkan ia ke kandang penetasan (baskot) kecil yang terpisah dari kelompoknya. Kandang ini harus tenang dan hanya berisi sarang serta sumber pakan/minum. Isolasi sementara ini seringkali memaksa ayam untuk fokus pada tugas mengerami karena tidak ada distraksi lain.
Peran Suhu dan Kelembaban
Meskipun ayam kate secara fisik mengatur suhu dengan tubuhnya, lingkungan luar tetap berpengaruh. Suhu kandang yang terlalu fluktuatif dapat membuatnya stres dan meninggalkan sarang.
Pastikan area pengeraman tidak mengalami perubahan suhu drastis, terutama saat malam hari. Kelembaban juga penting; area yang terlalu kering dapat menyebabkan telur cepat mengering cangkangnya, sementara kelembaban berlebih bisa memicu pertumbuhan jamur.
Kesabaran adalah kunci utama dalam beternak unggas hias. Dengan menyediakan lingkungan yang aman, terisolasi, dan sedikit manipulasi psikologis melalui penggunaan telur tiruan, peluang keberhasilan Anda untuk melihat anak ayam kate menetas dari telur yang dierami induknya akan meningkat drastis. Jangan lupa periksa sarang hanya sesekali dan hindari mengganggu saat ia sedang duduk.