Sholat adalah tiang agama, sebuah kewajiban fundamental bagi setiap Muslim. Allah SWT telah menetapkannya sebagai ibadah yang harus dilaksanakan tepat pada waktunya. Namun, godaan dunia seringkali membuat kita terjerumus dalam kelalaian, menunda sholat hingga waktu pelaksanaannya terlewat atau terburu-buru. Tindakan meremehkan ini bukanlah hal sepele; dalam pandangan syariat, menunda sholat tanpa udzur syar'i yang kuat membawa konsekuensi yang berat, baik di dunia maupun di akhirat.
Konsekuensi di Dunia: Kehilangan Keberkahan
Azab menunda sholat tidak selalu berupa siksaan fisik seketika, tetapi seringkali dimulai dengan hilangnya keberkahan dalam hidup. Ketika seorang hamba meninggalkan hak Allah SWT, Allah pun akan menghilangkan rahmat-Nya dari urusan duniawi orang tersebut. Pekerjaan terasa berat, rezeki terasa tidak cukup, dan hati menjadi gelisah.
Sebuah visualisasi metaforis tentang waktu yang terlewatkan karena menunda kewajiban.
Dampak Spiritual dan Hati
Secara spiritual, menunda sholat merusak hubungan langsung antara hamba dan Penciptanya. Sholat yang dilaksanakan tepat waktu adalah bentuk dialog intim yang memberikan ketenangan (sakinah). Ketika sholat diundur, ruang dialog tersebut digantikan oleh kegelisahan dan rasa bersalah yang terpendam. Hati menjadi keras dan sulit menerima nasihat kebaikan.
Banyak ulama terdahulu menekankan bahwa orang yang ringan urusan sholatnya akan mendapati keringanan dalam urusan-urusan lainnya, demikian pula sebaliknya. Keringanan yang dijanjikan di akhirat adalah rahmat terbesar, sementara penundaan adalah tiket menuju kesulitan.
Azab di Akhirat: Ancaman Neraka
Ancaman terbesar bagi mereka yang meninggalkan atau meremehkan sholat adalah siksa akhirat. Al-Qur'an memberikan peringatan keras mengenai nasib orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja:
- Status Kafir: Beberapa hadis menunjukkan bahwa meninggalkan sholat dengan sengaja adalah batas antara keimanan dan kekafiran. Ini menunjukkan betapa fatalnya kelalaian ini.
- Neraka Saqar: Dalam Surah Al-Muddatsir ayat 26-27, Allah SWT bertanya kepada penghuni neraka, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam (neraka) Saqar?" Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang sholat." Ini adalah bukti nyata azab yang menanti.
- Pemukulan Malaikat: Para ulama menjelaskan bahwa orang yang sengaja menunda sholat hingga keluar waktunya akan menghadapi kesulitan saat menghadapi sakaratul maut, di mana malaikat akan mencabut nyawanya dengan keras.
Bukan Sekadar Keterlambatan Biasa
Penting untuk membedakan antara menunda sholat karena alasan yang dibenarkan syariat (seperti tertidur, lupa karena uzur, atau kondisi darurat medis yang parah) dengan menunda sholat karena kemalasan, kesibukan duniawi yang tidak mendesak, atau menunda karena ingin mengumpulkan beberapa sholat sekaligus. Yang terakhir inilah yang masuk dalam kategori azab yang harus dihindari.
Islam memberikan kelonggaran bagi yang benar-benar terhalang, namun kelonggaran itu harus segera diganti (qadha) begitu halangan hilang. Sementara itu, bagi yang sehat dan sadar, melaksanakan sholat di awal waktu adalah manifestasi cinta tertinggi kepada Allah. Jangan biarkan bisikan setan menipu Anda bahwa 'masih ada waktu lima menit lagi'. Lima menit itu bisa menjadi pemisah antara keberkahan dan penyesalan abadi.
Kembalilah kepada disiplin sholat tepat waktu. Itu adalah kunci ketenangan di dunia dan keselamatan di akhirat. Hindari azab menunda sholat dengan menjadikan sholat sebagai prioritas utama, melebihi segala urusan duniawi yang fana.