Ayam Serama, si mungil yang memukau, telah menjadi primadona di dunia penghobi unggas hias. Keindahan postur, keberanian sikap, dan ukurannya yang mini menjadikannya berbeda dari ayam hias lainnya. Namun, tidak semua ayam Serama memiliki kualitas yang sama. Bagi para peternak dan kolektor, memahami ayam serama yang bagus adalah kunci utama. Kualitas ini dinilai berdasarkan standar fisik, mental, dan kesehatan yang ketat.
Ciri paling menonjol dari ayam serama yang bagus adalah posturnya yang tegak sempurna, sering digambarkan seperti prajurit yang sedang berdiri tegak. Postur ini harus menunjukkan sudut kemiringan antara 45 hingga 55 derajat dari tanah, bahkan saat ia berjalan santai. Proporsi tubuh sangat penting; tubuh harus terlihat padat namun kecil. Berat ideal untuk ayam serama dewasa biasanya tidak melebihi 500 gram, bahkan standar internasional seringkali membatasi hingga 350 gram untuk kelas tertentu.
Kualitas seekor Serama tidak hanya dilihat dari fisiknya saja, tetapi juga dari mentalitasnya. Ayam Serama yang dinilai tinggi adalah ayam yang memiliki keberanian dan percaya diri luar biasa (sering disebut 'showmanship'). Mereka tidak boleh mudah panik atau menunjukkan sifat pemalu saat didekati atau dipamerkan. Sikap ini diturunkan secara genetik. Seekor Serama yang bagus akan memamerkan dirinya, membusungkan dada, dan menjaga postur tegaknya meskipun dalam keramaian. Ini adalah atribut yang dicari karena membuat mereka menonjol saat kontes.
Untuk menguji mentalitasnya, peternak sering memegang ayam tersebut dengan lembut di telapak tangan, lalu meletakkannya di lantai. Ayam yang baik akan langsung mengambil posisi tegak dan tegap tanpa terlihat bingung atau berusaha melarikan diri dengan panik. Ketenangan dan ketegasan inilah yang membedakan ayam biasa dengan calon juara.
Kesehatan adalah fondasi dari penampilan prima. Ayam serama yang bagus harus bebas dari penyakit. Tanda-tanda kesehatan meliputi kulit yang bersih, tidak ada kotoran pada mata atau hidung, serta nafsu makan yang baik. Namun, perhatian khusus harus diberikan pada bagian kakinya.
Kaki Serama harus ramping, tidak terlalu besar, dan warnanya harus sesuai dengan standar warna bulunya (misalnya, kaki kuning pada Serama emas). Jari-jari kaki harus lurus dan kokoh. Salah satu cacat fatal adalah 'kakinya bengkok' atau 'telapak kaki yang lebar'. Kaki yang kecil dan lurus mendukung postur tubuh yang ringan dan memudahkannya mempertahankan posisi tegak dalam waktu lama. Persendian yang sehat menjamin mobilitas dan kekuatan saat berdiri.
Meskipun postur adalah raja, variasi warna juga menambah nilai estetika. Ayam Serama datang dalam berbagai warna, mulai dari putih bersih (White), emas (Emas/Yellow), hitam (Black), hingga kombinasi seperti batik atau biru. Peternak sering kali memiliki preferensi terhadap warna tertentu, namun yang terpenting adalah konsistensi warna pada seluruh tubuh. Misalnya, pada Serama putih, tidak boleh ada bercak warna lain. Pada Serama hitam, warna hitam harus pekat dan merata.
Memilih ayam serama yang bagus memerlukan mata yang terlatih dan kesabaran. Ini bukan hanya tentang mencari ayam termurah atau terbesar, melainkan tentang mencari harmoni sempurna antara postur tegak, mental baja, kesehatan prima, dan penampilan fisik yang memikat. Investasi pada indukan berkualitas tinggi akan sangat menentukan keberhasilan jangka panjang dalam pembiakan Serama.