Dalam dunia peternakan komersial, pemilihan galur ayam petelur adalah keputusan krusial yang menentukan profitabilitas jangka panjang. Salah satu kategori yang semakin populer dan menjadi primadona bagi peternak skala menengah adalah ayam ras petelur tipe medium. Tipe ini menawarkan keseimbangan ideal antara ukuran kandang yang tidak terlalu besar, kebutuhan pakan yang efisien, dan tingkat produksi telur yang konsisten.
Secara umum, ayam petelur diklasifikasikan berdasarkan potensi produksi dan karakteristik fisik. Ayam petelur tipe ringan (seperti Leghorn strain tertentu) dikenal sangat ringan dan memiliki efisiensi pakan sangat tinggi, namun bobot badannya kecil. Sebaliknya, tipe berat (biasanya digunakan untuk menghasilkan ayam pedaging atau ayam ras dwiguna) memiliki bobot badan lebih besar. Ayam ras petelur tipe medium berada di tengah-tengah spektrum ini. Ayam-ayam ini memiliki berat badan dewasa yang moderat, memungkinkan manajemen pakan yang lebih fleksibel, dan yang terpenting, mampu mempertahankan puncak produksi telur dengan kualitas cangkang yang baik selama periode waktu yang panjang.
Karakteristik utama dari ayam tipe medium sering kali mencakup daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap stres lingkungan dibandingkan tipe sangat ringan, serta tingkat konversi pakan (FCR) yang masih sangat kompetitif. Ini menjadikan mereka pilihan utama bagi peternak yang ingin meminimalkan risiko penyakit sambil tetap memaksimalkan hasil.
Keberhasilan dalam memelihara ayam ras petelur tipe medium sangat bergantung pada manajemen yang terstruktur, terutama pada tiga pilar utama: nutrisi, lingkungan, dan kesehatan.
Nutrisi adalah biaya operasional terbesar dalam usaha petelur. Ayam tipe medium memerlukan formulasi pakan yang disesuaikan dengan fase kehidupannya. Pada fase starter dan grower, fokus utama adalah membangun kerangka tubuh dan organ yang kuat. Begitu memasuki fase layer (mulai bertelur), kebutuhan kalsium harus ditingkatkan secara signifikan untuk menjamin integritas cangkang telur. Kegagalan memenuhi kebutuhan kalsium sering kali berujung pada telur tipis atau bahkan tidak adanya cangkang (soft shell), yang langsung menurunkan nilai jual.
Meskipun daya tahan tubuhnya cukup baik, kondisi kandang tetap harus optimal. Suhu ideal untuk ayam petelur berkisar antara 20°C hingga 25°C. Pada suhu yang terlalu panas, ayam akan mengalami stres panas (heat stress), yang menyebabkan penurunan nafsu makan, penurunan produksi telur, dan kualitas telur yang buruk (seperti albumen yang encer). Ventilasi yang baik mutlak diperlukan untuk menghilangkan amonia dari kotoran. Kandang yang terlalu lembap atau pengap adalah musuh utama kesehatan pernapasan dan reproduksi ayam.
Pencegahan penyakit adalah investasi, bukan pengeluaran. Karena ayam ras petelur tipe medium akan berada di kandang dalam jangka waktu lama (bisa mencapai 15-18 bulan masa produksi), paparan patogen harus dikontrol ketat. Program vaksinasi harus dilaksanakan sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan, mencakup penyakit utama seperti Newcastle Disease (ND), Infectious Bronchitis (IB), dan Gumboro. Menerapkan biosekuriti ketat—membatasi akses orang asing, membersihkan peralatan secara rutin, dan mengisolasi ayam sakit—akan menjaga laju kematian (mortalitas) tetap rendah.
Permintaan telur di pasar domestik sangat stabil. Keunggulan ayam ras petelur tipe medium terletak pada kemampuannya menghasilkan telur dengan ukuran yang disukai pasar (medium hingga besar) tanpa memerlukan input pakan sebesar ayam ras tipe sangat besar. Ini memberikan margin keuntungan yang lebih sehat, terutama ketika harga pakan sedang fluktuatif. Selain itu, sistem perkandangan yang fleksibel, baik menggunakan sistem baterai maupun postal, cocok diterapkan pada tipe ayam ini, memberikan kemudahan adaptasi bagi peternak baru maupun yang sudah berpengalaman.
Secara keseluruhan, investasi pada ayam ras petelur tipe medium merupakan langkah strategis yang menggabungkan efisiensi biaya operasional dengan hasil produksi yang terjamin kualitasnya. Dengan manajemen yang teliti dan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan spesifik galur yang dipilih, peternak dapat memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnisnya.