Mencapai fase di mana ayam mulai produktif menghasilkan telur adalah puncak dari usaha beternak. Namun, transisi dari masa pertumbuhan (pullet) ke masa produksi (layer) membutuhkan manajemen yang sangat spesifik. Kegagalan memahami kebutuhan nutrisi dan lingkungan pada tahap ini sering kali berujung pada penurunan produksi atau bahkan kegagalan ayam mencapai potensi maksimalnya. Fokus utama dalam pengelolaan ayam siap bertelur adalah memastikan setiap ayam mencapai bobot ideal dan kondisi fisik prima saat memasuki usia puncak.
Mengenali Fase Kritis: Masa Transisi
Ayam dianggap 'siap bertelur' ketika mereka mencapai kematangan seksual, umumnya antara usia 16 hingga 20 minggu, tergantung pada jenis rasnya. Pada fase ini, sistem reproduksi mulai berkembang pesat. Nutrisi yang diberikan harus segera berubah dari pakan starter/grower menuju pakan layer yang diformulasikan khusus.
Kebutuhan Nutrisi untuk Puncak Produksi
Pakan adalah variabel terpenting. Ayam yang akan segera bertelur membutuhkan kalori yang cukup untuk mempertahankan bobot badan sambil mempersiapkan pembentukan cangkang telur. Kesalahan umum adalah terlambat menaikkan kadar kalsium.
Komponen Pakan Krusial:
- Kalsium (Ca): Pada fase layer, kebutuhan kalsium melonjak drastis, seringkali mencapai 3.5% hingga 4.5% dari total pakan. Kalsium ini sangat vital untuk pembentukan cangkang yang kuat.
- Protein: Meskipun kebutuhan protein sedikit menurun dibandingkan masa grower, protein berkualitas tinggi (sekitar 16-18%) tetap diperlukan untuk membentuk kuning telur dan putih telur.
- Fosfor dan Vitamin D: Harus seimbang dengan kalsium. Kekurangan Vitamin D akan menghambat penyerapan kalsium, menyebabkan telur tipis atau bahkan tidak ada sama sekali.
- Energi Metabolis: Cukup energi memastikan ayam memiliki cadangan untuk siklus produksi yang intensif.
Manajemen Lingkungan yang Mendukung
Faktor lingkungan tidak kalah penting. Stres lingkungan dapat menekan hormon reproduksi, menyebabkan ayam menunda atau menghentikan bertelur meskipun nutrisi sudah terpenuhi.
Kandang dan Penerangan:
Kandang harus bersih, kering, dan berventilasi baik. Namun, yang paling berpengaruh pada kapan ayam mulai bertelur adalah durasi pencahayaan.
Pemberian cahaya secara bertahap adalah kunci. Ayam membutuhkan minimal 14 hingga 16 jam cahaya per hari untuk merangsang produksi hormon telur secara optimal. Sebelum masa bertelur, pastikan intensitas cahaya meningkat secara terkontrol. Jangan pernah menambah durasi cahaya secara tiba-tiba setelah program cahaya awal dimulai, karena ini bisa menyebabkan stres.
Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Ayam yang baru mulai bertelur memiliki sistem kekebalan yang mungkin sedikit tertekan karena alokasi energi yang besar untuk reproduksi. Program vaksinasi harus selesai tuntas sebelum ayam memasuki fase bertelur (biasanya sekitar usia 14 minggu).
Penyakit seperti Marek (jika belum divaksinasi penuh), ND (Newcastle Disease), atau Infectious Bronchitis dapat menyebabkan kerugian besar, bukan hanya kematian, tetapi juga penurunan kualitas dan kuantitas telur secara permanen. Perhatikan tanda-tanda lesu, penurunan nafsu makan, atau kotoran yang tidak normal sebagai indikasi awal masalah kesehatan yang perlu ditangani segera.
Pemilihan Bibit dan Bobot Badan
Banyak peternak gagal karena ayam yang mereka pelihara ternyata terlalu kecil atau terlalu besar saat mencapai usia 18 minggu. Bobot badan ideal adalah prediktor terbaik keberhasilan bertelur. Jika ayam terlalu kurus saat mulai bertelur, mereka akan menghasilkan telur kecil dan cepat menurun produksinya. Sebaliknya, ayam yang terlalu gemuk berisiko mengalami 'fatty liver syndrome' dan produksi telur cenderung terhambat.
Oleh karena itu, pantau bobot rata-rata mingguan selama masa pertumbuhan. Jika penyimpangan signifikan terjadi, lakukan koreksi nutrisi secara bertahap sebelum ayam mencapai usia target bertelur.