Memahami Siklus: Ayam Petelur Bertelur Berapa Hari Sekali?

Ilustrasi Ayam Petelur Produktif SVG sederhana yang menggambarkan seekor ayam yang sedang bertelur, melambangkan produktivitas. Ayam Petelur Produktif

Frekuensi Bertelur Ayam Petelur Unggul

Salah satu pertanyaan paling mendasar bagi peternak ayam petelur adalah mengenai seberapa sering ayam peliharaan mereka akan menghasilkan telur. Mengetahui frekuensi ini sangat krusial untuk memprediksi hasil panen, mengelola pakan, dan mengoptimalkan keuntungan. Jawaban singkatnya adalah: ayam petelur modern yang sehat dan berada pada puncak produktivitas cenderung bertelur **hampir setiap hari**.

Secara spesifik, ayam petelur komersial (seperti Leghorn atau galur-galur unggul lainnya) didesain secara genetik untuk mencapai tingkat produksi maksimal. Idealnya, seekor ayam petelur akan menghasilkan satu butir telur dalam siklus 24 hingga 26 jam.

Proses Biologis di Balik Siklus Harian

Proses pembentukan telur adalah sebuah siklus biologis yang cepat dan terstruktur. Siklus ini dipicu oleh pelepasan hormon setelah ayam selesai bertelur.

Karena total waktu yang dibutuhkan sedikit melebihi 24 jam, inilah yang menyebabkan ayam tidak selalu bertelur pada jam yang sama setiap harinya. Jika ayam bertelur pukul 8 pagi hari ini, kemungkinan besar ia akan bertelur sedikit lebih lambat keesokan harinya.

Faktor Penentu Apakah Ayam Akan Bertelur Setiap Hari

Meskipun ayam petelur secara genetik mampu bertelur setiap hari, realitas di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua ayam mencapai performa 100% (365 telur per tahun). Beberapa faktor eksternal dan internal sangat mempengaruhi frekuensi bertelur:

1. Usia Ayam

Produksi telur paling tinggi terjadi pada masa puncak, biasanya antara usia 5 hingga 8 bulan (atau sekitar minggu ke-20 hingga ke-32 kehidupan). Setelah melewati masa prima ini, persentase bertelur akan perlahan menurun, meskipun ayam mungkin masih bertelur 5-6 hari seminggu.

2. Nutrisi dan Pakan

Kalsium, protein, dan energi dalam pakan adalah bahan baku pembentuk telur. Kekurangan salah satu nutrisi vital ini akan langsung menurunkan frekuensi bertelur atau menyebabkan telur yang dihasilkan berkualitas buruk (cangkang tipis).

3. Manajemen Kandang dan Lingkungan

Stres adalah musuh utama produksi telur. Faktor-faktor lingkungan yang mengganggu antara lain:

4. Kesehatan Ternak

Penyakit, terutama yang menyerang saluran reproduksi atau pernapasan, dapat menyebabkan ayam berhenti bertelur untuk sementara waktu hingga mereka pulih. Bahkan penyakit ringan yang menyebabkan lesu dapat menunda produksi telur selama beberapa hari.

Kapan Ayam Tidak Bertelur?

Meskipun tujuannya adalah satu telur per hari, ada beberapa periode wajar di mana ayam petelur berhenti bertelur atau frekuensinya menurun drastis:

  1. Masa Ganti Bulu (Molting): Sekitar usia 12 hingga 18 bulan, ayam biasanya akan berhenti bertelur sementara untuk meremajakan bulunya. Periode ini bisa berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan.
  2. Masa Pemulihan Pasca Produksi Tinggi: Setelah periode produktivitas maksimal, ayam perlu "istirahat" sejenak sebelum memasuki siklus produksi baru.
  3. Perkawinan dan Peneluran Terlalu Sering (Pada Jenis Tertentu): Meskipun jarang pada galur petelur murni, kadang-kadang ayam memerlukan jeda antar telur.

Kesimpulannya, ayam petelur unggul bertelur hampir setiap hari, atau sekitar 6 hingga 7 butir per minggu jika semua faktor pendukung terpenuhi. Pengawasan ketat terhadap nutrisi dan kondisi lingkungan adalah kunci utama untuk memastikan siklus biologis ini berjalan lancar tanpa hambatan.

🏠 Homepage