Budidaya ayam ras pedaging, seperti broiler, didasarkan pada satu prinsip utama: mencapai bobot potong (target berat) secepat mungkin dengan efisiensi pakan maksimal. Memahami parameter ukuran ayam ras pedaging adalah fundamental, karena ini menentukan keberhasilan finansial peternakan. Ukuran ini tidak hanya diukur dari berat hidup, tetapi juga meliputi faktor konversi pakan (FCR), seragamitas, dan umur panen.
Ayam ras pedaging modern telah direkayasa genetik untuk memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat. Dibandingkan dengan ayam kampung atau ayam petelur, ayam pedaging dirancang untuk menghasilkan daging dalam siklus yang sangat pendek, biasanya antara 28 hingga 40 hari. Dalam kurun waktu tersebut, mereka harus mencapai berat optimal yang telah ditetapkan oleh pasar.
Berat badan ideal ayam pedaging sangat dipengaruhi oleh beberapa variabel kunci. Mengontrol variabel-variabel ini secara ketat akan memastikan bahwa ukuran yang dihasilkan sesuai dengan harapan pasar dan standar performa DOC (Day Old Chick) yang diberikan oleh perusahaan pembibitan.
Pemilihan strain sangat menentukan potensi genetik. Strain seperti Cobb, Ross, atau strain lokal unggulan lainnya memiliki target berat yang sedikit berbeda pada umur yang sama. Peternak harus memilih strain yang paling sesuai dengan kondisi kandang, manajemen pakan, dan permintaan pasar lokal.
Pakan adalah komponen biaya terbesar dalam budidaya, namun juga penentu utama ukuran. Pakan ayam ras harus diformulasikan dengan kandungan protein, energi, dan asam amino (terutama metionin dan lisin) yang seimbang sesuai fase pertumbuhan (starter, grower, finisher). Kekurangan nutrisi sekecil apapun dapat menghambat pertambahan bobot harian (Average Daily Gain/ADG) yang krusial.
Kenyamanan termal sangat mempengaruhi nafsu makan. Ayam pedaging sangat sensitif terhadap suhu. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, energi yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan akan dialihkan untuk mempertahankan suhu tubuh. Selain itu, ventilasi yang baik untuk membuang amonia dan menjaga kelembaban juga berkontribusi besar terhadap kesehatan saluran pencernaan, yang secara tidak langsung mempengaruhi penyerapan nutrisi dan pertumbuhan ukuran.
Berikut adalah panduan umum mengenai target berat badan ayam ras pedaging pada usia tertentu. Perlu diingat, angka ini bersifat estimasi dan dapat bervariasi antar manajemen dan strain.
| Umur (Hari) | Berat Rata-rata (Gram) | Keterangan |
|---|---|---|
| 7 Hari | 150 - 180 g | Fase kritis penyesuaian lingkungan |
| 14 Hari | 400 - 480 g | Pertumbuhan mulai meningkat pesat |
| 21 Hari | 900 - 1100 g | Mendekati berat panen cepat (sekitar 3 minggu) |
| 30 Hari | 1.6 - 1.9 kg | Target utama pasar modern |
| 35 Hari | 2.0 - 2.4 kg | Umur panen ideal untuk bobot besar |
Dalam dunia komersial, ukuran ayam ras pedaging yang dilihat bukan hanya rata-rata beratnya, tetapi juga tingkat seragamitas (keseragaman ukuran). Seragamitas yang tinggi (dengan standar deviasi kecil) menunjukkan bahwa sebagian besar ayam dalam kelompok mencapai target berat yang sama. Seragamitas yang buruk menandakan adanya ayam yang lambat tumbuh (stunting) atau ayam yang terlalu besar, yang mempersulit proses pemanenan dan pengiriman ke rumah potong hewan (RPH).
Untuk mencapai seragamitas yang baik, peternak perlu memastikan:
Efisiensi pakan diukur dengan rasio FCR (Feed Conversion Ratio). FCR yang rendah (misalnya, 1.4:1) berarti dibutuhkan lebih sedikit pakan untuk menghasilkan 1 kg daging. Ayam dengan FCR yang baik cenderung menghasilkan ukuran yang optimal sesuai genetiknya karena nutrisi yang dikonsumsi terserap maksimal untuk pembentukan daging, bukan terbuang sebagai panas tubuh atau ekskresi.
Oleh karena itu, memonitor FCR harian adalah cara tidak langsung untuk memprediksi apakah ukuran akhir ayam akan sesuai target. Jika FCR melonjak, biasanya pertumbuhan bobot akan segera terpengaruh, menyebabkan ukuran akhir lebih kecil dari estimasi.
Kesimpulannya, mengontrol ukuran ayam ras pedaging memerlukan manajemen terpadu mulai dari kualitas bibit, formulasi nutrisi yang presisi, hingga menciptakan lingkungan kandang yang mendukung pertumbuhan maksimal. Keberhasilan dalam menjaga parameter pertumbuhan ini akan memastikan siklus panen yang efisien dan menguntungkan.