Mengatasi Ayam Lama Tidak Bertelur: Panduan Lengkap

Masalah ayam yang berhenti bertelur atau yang biasa disebut ayam 'mangkrak' adalah salah satu tantangan terbesar bagi peternak, baik skala rumahan maupun komersial. Ketika ayam petelur kesayangan Anda tiba-tiba berhenti memproduksi telur setelah periode produktif, hal ini bisa menimbulkan kerugian dan kebingungan. Memahami penyebab utama dari kondisi ayam lama tidak bertelur adalah langkah pertama menuju solusi yang efektif.

Telur Stop! Kenapa Ayam Lama Tidak Bertelur?

Ilustrasi: Menggambarkan kebingungan peternak saat ayam berhenti bertelur.

Faktor Utama Penyebab Kemandekan Produksi Telur

Ketika ayam memasuki usia tertentu atau mengalami perubahan lingkungan, produksi telur bisa menurun drastis. Ada beberapa penyebab utama yang harus dievaluasi:

1. Nutrisi yang Tidak Memadai

Nutrisi adalah fondasi dari produksi telur. Kekurangan salah satu elemen penting dapat langsung menghentikan proses ovulasi. Fokus utama harus pada:

2. Faktor Usia dan Siklus Alami

Ayam, seperti makhluk hidup lainnya, memiliki siklus produktivitas. Puncak produksi biasanya terjadi antara usia 5-12 bulan. Setelah mencapai usia 1,5 hingga 2 tahun, produksi secara alami akan menurun. Selain itu, ayam akan mengalami masa mengeram atau masa 'moulting' (merontokkan bulu). Saat molting, energi ayam dialihkan untuk menumbuhkan bulu baru, sehingga produksi telur hampir berhenti total.

3. Stres Lingkungan dan Manajemen

Ayam sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Stres adalah pembunuh diam-diam bagi produksi telur. Beberapa pemicu stres meliputi:

4. Masalah Kesehatan

Infeksi penyakit tertentu dapat mempengaruhi saluran reproduksi. Penyakit seperti Newcastle Disease (ND), Infectious Bronchitis (IB), atau infeksi bakteri pada saluran reproduksi bisa menyebabkan ayam sakit dan berhenti bertelur sementara atau permanen.

Langkah-Langkah Praktis Mengatasi Ayam Lama Tidak Bertelur

Setelah mengidentifikasi kemungkinan penyebab, terapkan langkah-langkah berikut secara bertahap untuk mengembalikan produktivitas ayam Anda:

  1. Evaluasi Ulang Pakan dan Suplemen: Segera ganti pakan dengan formulasi yang spesifik untuk ayam petelur dengan kandungan protein dan kalsium yang terjamin. Tambahkan suplemen kalsium (seperti cangkang tiram giling) secara terpisah di tempat yang mudah dijangkau. Pastikan air minum selalu bersih dan segar.
  2. Optimalkan Pencahayaan: Jika ayam dipelihara di kandang tertutup, pastikan mereka mendapatkan pencahayaan artifisial selama 14 jam sehari. Gunakan bohlam dengan intensitas cahaya yang cukup.
  3. Manajemen Stres: Jaga suhu kandang tetap stabil, idealnya antara 20-26°C. Pastikan kandang tenang, terutama saat ayam sedang beristirahat. Jika ayam sedang molting, tingkatkan asupan protein sedikit untuk mendukung pertumbuhan bulu baru.
  4. Perhatikan Kesehatan: Amati perilaku ayam. Jika ada tanda-tanda lesu, kotoran abnormal, atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan dengan dokter hewan atau ahli unggas untuk diagnosis penyakit dan pengobatan yang tepat.
  5. Pemberian Herbal Peningkat Produksi: Beberapa peternak melaporkan keberhasilan dengan pemberian jamu tradisional berbahan dasar kunyit, jahe, atau daun sirih yang dipercaya dapat memperbaiki metabolisme dan meningkatkan stamina ayam.

Mengatasi kondisi ayam lama tidak bertelur membutuhkan kesabaran dan observasi yang teliti. Dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tepat dan manajemen lingkungan yang suportif, ayam Anda diharapkan akan kembali bertelur secara optimal dalam beberapa minggu.

🏠 Homepage