Ayam Kedu Cemani adalah salah satu ras ayam domestik yang paling memukau dan misterius di Indonesia, terutama berasal dari daerah Kedu, Jawa Tengah. Keistimewaan utamanya terletak pada warna hitam legamnya yang total—bukan hanya bulu, tetapi hampir seluruh bagian tubuhnya, termasuk kulit, daging, tulang, bahkan organ dalam, berwarna hitam pekat. Fenomena ini disebabkan oleh kondisi genetik langka yang disebut fibromelanosis, sebuah mutasi genetik yang menyebabkan deposisi melanin berlebihan.
Secara historis, ayam ini sering dikaitkan dengan unsur mistis dan spiritualitas. Di kalangan masyarakat Jawa, Ayam Kedu Cemani dipercaya memiliki energi atau khasiat tertentu, menjadikannya bukan sekadar hewan ternak biasa, melainkan bagian dari tradisi dan bahkan ritual tertentu. Meskipun kini banyak dibudidayakan untuk komersial, aura eksklusifnya tetap melekat kuat.
Visualisasi siluet hitam legam Ayam Kedu Cemani.
Meskipun sekilas tampak seperti ayam kampung pada umumnya, Ayam Kedu Cemani memiliki perbedaan mencolok selain warna hitam totalnya. Dari segi morfologi, mereka cenderung memiliki postur yang sedikit lebih ramping dan tegak dibandingkan ayam broiler atau ayam kampung pedaging. Namun, yang membedakan secara fundamental adalah sifat genetik dan manfaat yang dipercayakan.
Secara genetik, kehitaman mereka disebabkan oleh deposisi melanin yang meluas ke jaringan ikat, tulang, dan organ dalam, suatu kondisi yang sangat jarang terjadi pada spesies unggas. Kondisi ini membuat daging ayam kedu cemani (ketika dimasak) juga cenderung berwarna abu-abu kehitaman, yang menarik bagi segmen pasar tertentu yang mencari keunikan kuliner.
Budidaya Ayam Kedu Cemani membutuhkan perhatian khusus, terutama karena sifat alaminya yang seringkali lebih rentan terhadap perubahan suhu drastis dibandingkan ayam ras unggul modern. Peternak sering kali menempatkan mereka di kandang tertutup dengan suhu yang stabil, terutama saat masih anakan (DOC).
Nilai ekonomis Ayam Kedu Cemani sangat bervariasi. Di pasar biasa, harganya jauh di atas ayam potong standar. Namun, untuk kualitas yang benar-benar 'cemani murni'—di mana semua bagian tubuhnya benar-benar hitam tanpa ada bercak putih—harganya bisa melonjak tinggi, terutama jika dibeli oleh kolektor atau mereka yang memiliki kepercayaan khusus terhadap ayam ini. Permintaan yang stabil dari para penghobi dan orang yang mencari keunikan membuat beternak Cemani tetap menjadi usaha yang menguntungkan meskipun tantangan perawatannya lebih besar.
Meskipun kini banyak upaya dilakukan untuk mengembangbiakkannya secara masif, mempertahankan kemurnian genetik Kedu Cemani tetap menjadi prioritas utama para peternak sejati, memastikan bahwa legenda hitam dari Jawa Tengah ini tetap lestari keasliannya.