Memahami Siklus: Ketika Ayam Bertelur di Mana Saja?

Ilustrasi: Ayam dan proses bertelur.

Pertanyaan mengenai "ayam bertelur di" mana sering kali muncul dalam benak peternak pemula maupun penghobi unggas. Secara biologis, ayam betina membutuhkan tempat yang aman, gelap, dan nyaman untuk memproduksi dan meletakkan telurnya. Pemahaman mendalam tentang preferensi lokasi ini krusial untuk memastikan produksi telur maksimal dan menjaga kesehatan ayam.

Lokasi Ideal untuk Bertelur

Ayam memiliki insting alami untuk mencari tempat bersarang yang terlindungi. Ketika Anda memelihara ayam petelur, baik itu dalam skala kecil di halaman belakang rumah atau peternakan komersial, menyediakan sarang buatan yang sesuai sangat penting. Sarang yang baik harus memenuhi beberapa kriteria dasar:

  1. Gelap dan Tenang: Cahaya yang berlebihan dapat membuat ayam stres dan enggan bertelur di sarang. Tempat yang tenang meminimalkan gangguan dari predator atau aktivitas manusia.
  2. Kering dan Bersih: Kelembaban tinggi mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur, yang bisa merusak telur atau menyebabkan penyakit. Penggunaan alas seperti sekam padi atau serutan kayu yang diganti secara rutin sangat dianjurkan.
  3. Tinggi yang Tepat: Umumnya, sarang harus diletakkan sedikit lebih tinggi dari lantai kandang, namun tidak terlalu tinggi sehingga ayam kesulitan mencapainya. Ketinggian sekitar 30-50 cm sering dianggap ideal.
  4. Ukuran yang Cukup: Ukuran kotak sarang harus memadai agar ayam bisa masuk, memutar badan sedikit, dan merasa aman saat mengerami atau bertelur. Untuk satu ekor ayam petelur, ukuran standar sekitar 30x30x30 cm sudah cukup.
Mengapa Ayam Mengubah Lokasi Bertelur? Seringkali, jika ayam bertelur di luar kotak yang disediakan (misalnya di sudut kandang yang gelap atau bahkan di luar kandang), ini adalah sinyal bahwa lingkungan sarang yang ada tidak memenuhi kebutuhan insting mereka. Mungkin terlalu terang, terlalu berisik, atau alas sarang terasa tidak nyaman.

Kebutuhan Nutrisi untuk Produksi Telur

Aspek lokasi memang penting, namun kualitas telur yang dihasilkan sangat bergantung pada apa yang dikonsumsi ayam. Proses pembentukan cangkang telur memerlukan kalsium dalam jumlah besar. Jika ayam bertelur di lokasi yang tidak terduga, terkadang itu juga berkaitan dengan kondisi fisik mereka yang mungkin sedang kurang prima.

Pakan khusus petelur (layer feed) dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini, biasanya mengandung persentase protein yang seimbang dan suplementasi kalsium yang tinggi. Kurangnya kalsium tidak hanya menghasilkan cangkang yang tipis, tetapi juga bisa membuat ayam mencari tempat bertelur yang lebih empuk atau terlindungi sebagai kompensasi naluriah.

Fenomena Bertelur di Tempat Tak Terduga

Dalam konteks peternakan modern, fokusnya adalah membuat ayam bertelur di dalam boks yang ditentukan. Namun, di lingkungan semi-intensif atau organik, kadang kita menemukan "kejutan" telur di tempat tak terduga. Ayam bertelur di tumpukan jerami di gudang, di bawah semak-semak, atau bahkan di sudut kandang yang tidak kita duga.

Ini adalah perilaku alami yang disebut nesting behavior. Jika ayam tidak puas dengan sarang yang tersedia, ia akan menggunakan instingnya untuk menciptakan sarangnya sendiri. Bagi peternak yang ingin mengontrol produksi, langkah pertama adalah menutup akses ke lokasi-lokasi tersembunyi ini dan secara bertahap mengarahkan ayam menggunakan sarang resmi dengan cara membuatnya lebih menarik.

Tips Mengarahkan Ayam ke Kotak Sarang

Untuk memastikan semua telur terkumpul di satu tempat yang mudah diambil dan diamankan, beberapa trik dapat diterapkan:

Perbedaan Bertelur dan Mengerami

Penting untuk membedakan kapan ayam bertelur dan kapan ia menunjukkan keinginan untuk mengerami (menjadi induk). Ayam yang hanya bertelur biasanya akan meninggalkan sarang setelah meletakkan telurnya. Sebaliknya, ayam yang mulai mengerami akan duduk diam di sarang selama berhari-hari, menolak untuk meninggalkan tempat itu kecuali untuk makan dan minum singkat.

Ketika ayam mulai mengerami, ini adalah saat di mana lokasi bertelur menjadi sangat penting karena telur harus dipertahankan suhunya. Jika ayam memilih tempat yang salah untuk mengerami, misalnya di tempat yang terlalu dingin atau sering terkena sinar matahari langsung, maka peluang penetasan akan sangat menurun. Oleh karena itu, observasi perilaku ayam adalah kunci manajemen peternakan yang sukses.

Kesimpulan

Intinya, ayam bertelur di mana pun ia merasa paling aman, nyaman, dan terlindungi dari predator dan gangguan lingkungan. Dengan menyediakan fasilitas sarang yang sesuai dengan kebutuhan insting mereka—kering, gelap, dan tenang—peternak dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga kualitas telur yang dihasilkan.

🏠 Homepage