Dalam dunia peternakan, efisiensi adalah kunci. Salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak para peternak, baik skala kecil maupun besar, adalah mengenai produktivitas ayam petelur. Secara umum, kita mengenal bahwa ayam petelur unggul mampu menghasilkan satu butir telur setiap hari atau sekitar 300-350 butir per tahun. Namun, benarkah ada skenario di mana ayam bertelur 2 kali sehari?
Fakta dan Mitos Produksi Telur
Secara fisiologis, siklus pembentukan telur pada ayam betina adalah proses yang memakan waktu sekitar 24 hingga 26 jam. Proses ini melibatkan beberapa tahapan kompleks, mulai dari ovulasi (pelepasan kuning telur), pembuahan (jika ada), penambahan albumin, pembentukan membran cangkang, hingga proses pengeluaran telur. Mengingat rentang waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu butir telur yang matang dan layak konsumsi, mustahil bagi seekor ayam untuk secara fisik bertelur dua kali dalam rentang 24 jam.
Jika ada laporan mengenai ayam yang "bertelur dua kali sehari", biasanya hal ini merujuk pada kesalahpahaman dalam penghitungan atau kondisi tertentu yang sangat jarang terjadi. Misalnya, ayam mengeluarkan dua butir telur dalam satu hari kalender (pagi dan sore), namun telur pertama dikeluarkan di penghujung hari sebelumnya dan telur kedua di pagi hari berikutnya, bukan berarti dua siklus penuh selesai dalam 24 jam.
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Telur
Meskipun target ayam bertelur 2 kali sehari adalah mitos, memaksimalkan potensi produksi telur ayam adalah tujuan utama peternak. Ada beberapa faktor krusial yang harus diperhatikan:
- Genetika dan Jenis Ayam: Varietas ayam petelur modern seperti Lohmann Brown, Hy-Line, atau Isa Brown memang dirancang untuk performa tinggi, namun mereka tetap terikat pada batas biologis alami mereka.
- Nutrisi Seimbang: Pakan adalah faktor paling vital. Ayam memerlukan rasio protein, energi, kalsium, dan vitamin yang tepat. Kekurangan kalsium, misalnya, dapat menyebabkan telur tipis atau bahkan gagal bertelur.
- Manajemen Lingkungan: Stres adalah musuh utama produksi telur. Suhu kandang yang terlalu panas atau terlalu dingin, pencahayaan yang tidak teratur, dan kepadatan kandang yang berlebihan akan menekan nafsu makan dan hormon reproduksi ayam.
- Kesehatan Ayam: Penyakit, bahkan penyakit ringan seperti koksidiosis atau flu burung, dapat menghentikan produksi telur secara drastis. Vaksinasi dan sanitasi kandang sangat penting.
Mengapa Siklus 24-26 Jam Dianggap Ideal?
Siklus pembentukan telur yang panjang ini adalah hasil evolusi untuk memastikan ayam dapat pulih dan mempersiapkan diri untuk pembentukan telur berikutnya. Ketika seekor ayam selesai bertelur, ia membutuhkan waktu sekitar 30 menit setelah ovulasi untuk memulai siklus pembentukan telur yang baru. Proses pengerasan cangkang di uterus (kelenjar albumin) adalah yang paling memakan waktu. Jika ayam dipaksa memendekkan siklus ini, kualitas telur akan menurun drastis.
Peternak profesional fokus pada menjaga ayam agar tetap berada dalam kondisi optimal agar mereka bisa bertelur setiap hari. Fokus pada "satu telur per hari per ayam" jauh lebih realistis dan berkelanjutan daripada mengejar angka fantastis yang tidak mungkin secara biologis seperti ayam bertelur 2 kali sehari.
Kesimpulan
Berdasarkan ilmu biologi dan pengalaman peternakan ekstensif, mustahil bagi ayam untuk bertelur dua kali dalam satu periode 24 jam. Klaim sebaliknya sering kali merupakan misinterpretasi data atau upaya pemasaran yang menyesatkan. Kunci sukses dalam beternak unggas petelur adalah pemahaman mendalam mengenai kebutuhan alami ayam, penyediaan nutrisi berkualitas, dan lingkungan yang bebas stres.
Alih-alih mencari cara agar ayam bertelur dua kali, fokuslah pada menjaga tingkat produksi harian tetap konsisten di angka maksimal yang dimungkinkan oleh genetik ayam Anda.