Membongkar Fakta: Apakah Ayam Bangkok Bertelur 2 Hari Sekali?

Ayam Bangkok, atau yang sering disebut ayam aduan, memiliki daya tarik tersendiri bagi para penghobi unggas, terutama di Indonesia. Selain reputasinya di arena laga, banyak pembudidaya yang tertarik memeliharanya karena dianggap memiliki produktivitas yang baik, termasuk dalam hal bertelur. Salah satu mitos yang sering terdengar di kalangan peternak adalah anggapan bahwa ayam Bangkok dapat bertelur dua hari sekali.

Informasi ini tentu menarik perhatian, terutama bagi peternak skala rumahan yang ingin memaksimalkan hasil dari investasi mereka. Namun, sebelum mempercayai klaim tersebut, penting untuk memahami siklus biologis ayam petelur pada umumnya, dan bagaimana hal itu berlaku pada jenis ayam ras petarung seperti Bangkok.

Ilustrasi Ayam Bangkok Berkualitas Ayam Bangkok

Ilustrasi visual mengenai karakteristik ayam petarung.

Siklus Bertelur Ayam pada Umumnya

Untuk ayam kampung atau ayam petelur komersial (seperti Leghorn atau Lohmann), frekuensi bertelur yang normal adalah sekitar satu butir per hari, atau lima hingga enam butir per minggu, terutama jika kondisi lingkungan, pakan, dan nutrisi terpenuhi secara optimal. Siklus ini membutuhkan energi yang besar dari induk ayam.

Lantas, bagaimana dengan Ayam Bangkok? Ayam Bangkok secara genetik lebih dikenal sebagai ayam pedaging atau ayam aduan, bukan sebagai ayam petelur unggul. Walaupun mereka mampu menghasilkan telur, tingkat produktivitasnya cenderung lebih rendah dibandingkan ras ayam petelur murni.

Analisis Klaim "Bertelur 2 Hari Sekali"

Klaim bahwa ayam Bangkok bertelur 2 hari sekali (yang berarti rata-rata 3-4 butir per minggu) sering kali merupakan hasil dari interpretasi yang kurang akurat atau harapan berlebihan dari pemilik.

Secara fisiologis, ayam membutuhkan waktu pemulihan dan nutrisi yang cukup untuk memproduksi kuning telur (ovum) dan membentuk cangkang. Proses ini memakan waktu setidaknya 24 hingga 26 jam untuk satu butir telur yang sehat. Jika ayam benar-benar bertelur setiap dua hari, itu berarti siklusnya adalah 48 jam per butir. Angka ini masih berada dalam batas normal reproduksi ayam betina, namun mencapai tingkat tersebut membutuhkan kondisi prima.

Faktanya, kebanyakan ayam Bangkok jantan yang dipelihara untuk tujuan aduan jarang sekali fokus pada produksi telur. Bahkan jika betina Bangkok tersebut produktif, frekuensi bertelurnya lebih cenderung berkisar antara 4 hingga 5 butir per minggu, bukan konsisten setiap dua hari sekali tanpa jeda.

Faktor yang Mempengaruhi Produksi Telur Ayam Bangkok

Apabila Anda memelihara ayam Bangkok betina dan berharap ia bisa bertelur maksimal, perhatikan faktor-faktor berikut yang sangat memengaruhi frekuensi produksinya:

  1. Pakan dan Nutrisi: Ini adalah faktor kunci. Ayam membutuhkan protein, kalsium (untuk cangkang), dan vitamin yang seimbang. Kekurangan kalsium akan menyebabkan telur tipis atau bahkan ayam berhenti bertelur karena kelelahan.
  2. Usia Ayam: Ayam muda (di bawah 6 bulan) belum mencapai puncak produktivitas. Ayam yang terlalu tua juga akan mengalami penurunan drastis dalam produksi telur.
  3. Stres Lingkungan: Suhu ekstrem (terlalu panas atau terlalu dingin), kebisingan, atau predator dapat menyebabkan ayam stres, sehingga siklus pembentukan telur terganggu.
  4. Musim Kawin (Birahi): Ayam Bangkok yang sedang birahi atau dalam masa kawin intensif sering kali mengurangi frekuensi bertelur karena energinya tersalurkan untuk proses kawin.

Meskipun demikian, beberapa peternak yang sangat teliti dalam manajemen pakannya mungkin melaporkan hasil mendekati klaim tersebut selama periode puncak produktivitas, namun ini bukan standar yang bisa diandalkan secara konsisten.

Tips Agar Ayam Bangkok Lebih Produktif Bertelur

Jika tujuan utama Anda memelihara ayam Bangkok adalah mendapatkan telur, terapkan manajemen layaknya petelur:

Pemberian Pakan Khusus: Berikan pakan komersial petelur yang kandungan kalsiumnya tinggi, atau tambahkan suplemen kalsium seperti kulit telur yang dihancurkan.
Air Bersih dan Cukup: Dehidrasi adalah pembunuh produksi telur. Pastikan air minum selalu tersedia dan segar.
Kandang yang Nyaman: Sediakan tempat bertelur (sarang) yang gelap, tenang, dan bersih. Ini mendorong ayam merasa aman untuk meletakkan telurnya.
Pencahayaan yang Cukup: Ayam membutuhkan sekitar 14-16 jam cahaya per hari untuk stimulasi hormonal yang baik dalam memproduksi telur.

Kesimpulan

Secara ilmiah dan berdasarkan pengalaman umum, klaim bahwa ayam Bangkok bertelur 2 hari sekali (setiap 48 jam) adalah optimistis dan tidak realistis untuk dijadikan patokan umum. Frekuensi bertelur yang wajar untuk ayam Bangkok yang sehat dan terawat baik biasanya berada di kisaran 5 hingga 6 butir per minggu, yang berarti ada jeda minimal satu hari di antara setiap produksi telur.

Fokuslah pada kualitas perawatan dan nutrisi. Jika Anda menginginkan produktivitas telur yang konsisten setiap hari, investasi pada ayam ras petelur murni akan memberikan hasil yang jauh lebih terjamin daripada mengandalkan ayam aduan untuk tugas reproduksi massal.

🏠 Homepage