Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan masyarakat yang masih kental dengan tradisi, istilah "ari-ari" seringkali muncul, terutama saat ada kelahiran bayi. Bagi sebagian orang, ari-ari hanyalah bagian dari proses persalinan yang harus segera dibersihkan. Namun, dalam konteks budaya dan bahkan biologis, ari-ari memiliki peran yang sangat vital dan makna yang mendalam. Lantas, sebenarnya **ari-ari itu apa**?
Secara harfiah dan biologis, ari-ari dikenal secara umum sebagai plasenta. Plasenta adalah organ sementara yang terbentuk di dalam rahim selama masa kehamilan. Organ ini merupakan jembatan kehidupan yang menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding rahim ibu. Tanpa ari-ari, kehidupan janin di dalam kandungan tidak akan mungkin berlangsung.
Fungsi utama ari-ari sangat krusial. Organ ini bertindak sebagai sistem pendukung kehidupan bagi janin selama kurang lebih sembilan bulan. Peran vitalnya meliputi beberapa aspek utama:
Setelah bayi lahir, biasanya dalam beberapa menit setelah persalinan, plasenta akan ikut keluar. Proses keluarnya plasenta ini sering disebut sebagai "kelahiran bayi kedua." Setelah keluar, bagian inilah yang secara tradisional disebut sebagai "ari-ari" oleh masyarakat umum di Indonesia.
Sementara dunia medis memandang ari-ari sebagai jaringan biologis yang selesai tugasnya setelah melahirkan, banyak kebudayaan di Indonesia yang memberikan status khusus padanya. Ari-ari seringkali tidak hanya dianggap sebagai sisa persalinan, melainkan sebagai "saudara kembar" bayi yang baru lahir.
Salah satu tradisi yang paling umum adalah ritual pemakaman ari-ari. Ritual ini berbeda-beda antar daerah, namun intinya adalah memperlakukan ari-ari dengan hormat.
Di banyak tradisi Jawa misalnya, ari-ari dibersihkan, dibungkus dengan kain mori putih, dan kemudian dikubur di pekarangan rumah, seringkali di bawah pohon tertentu (seperti pohon beringin atau kamboja) yang dipercaya memiliki makna spiritual. Ritual ini dilakukan dengan tujuan agar kelak ketika anak tumbuh dewasa, ia akan memiliki ikatan kuat dengan rumah dan lingkungannya. Proses penguburan sering disertai doa dan sesajen sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan.
Keyakinan yang mendasari ritual ini bervariasi, mulai dari menjaga agar arwah bayi tidak gentayangan, memastikan kesejahteraan anak di masa depan, hingga menjaga energi spiritual yang terlepas saat kelahiran.
Sering terjadi kekeliruan dalam penggunaan istilah. Penting untuk membedakan antara tiga komponen utama yang terlibat dalam kelahiran:
Meskipun kedudukan ari-ari dalam dunia medis telah selesai setelah proses persalinan, pemahaman tentang **ari-ari itu apa** dalam konteks budaya menunjukkan betapa mendalamnya penghormatan masyarakat terhadap setiap aspek proses penciptaan kehidupan. Dari organ pendukung kehidupan yang vital hingga menjadi bagian dari ritual warisan turun-temurun, ari-ari tetap menyimpan cerita penting dalam perjalanan seorang manusia.
Kesimpulannya, ari-ari adalah plasenta, organ penyelamat dan penyokong kehidupan janin selama di kandungan. Setelah keluar, ia bertransformasi menjadi objek sakral dalam banyak tradisi, merefleksikan bagaimana hal yang paling mendasar dalam biologi sering kali dibungkus dengan makna spiritual yang kaya oleh peradaban manusia.