Kondisi di mana seseorang merasakan dorongan kuat untuk buang air kecil (anyang-anyangan) namun hanya sedikit yang keluar, seringkali disertai rasa nyeri atau panas, adalah keluhan yang sangat umum. Ketika sensasi tidak nyaman ini diperparah dengan adanya darah dalam urine—dikenal sebagai hematuria—kondisi ini memerlukan perhatian medis serius. Kombinasi anyang anyangan pipis berdarah bukanlah hal sepele dan bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang beragam, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi yang lebih serius.
Anyang-anyangan, atau dalam istilah medis disebut disuria, adalah sensasi nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil. Kondisi ini biasanya terjadi karena iritasi atau peradangan pada uretra (saluran kencing) atau kandung kemih. Penyebab paling umum dari anyang-anyangan adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK). Ketika bakteri menginfeksi saluran kemih, dinding kandung kemih menjadi meradang, menyebabkan sinyal rasa sakit yang diterjemahkan sebagai kebutuhan mendesak untuk buang air kecil meskipun kandung kemih belum penuh.
Adanya darah dalam urine (hematuria) bisa berupa makroskopik (terlihat jelas oleh mata) atau mikroskopik (hanya terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium). Jika Anda mengalami pipis berdarah, warna urine bisa bervariasi mulai dari merah muda, merah cerah, hingga cokelat seperti teh. Hal ini menunjukkan adanya perdarahan di suatu tempat sepanjang jalur saluran kemih—mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra.
Ketika anyang anyangan pipis berdarah terjadi bersamaan, kemungkinan besar penyebabnya berasal dari kondisi yang memicu iritasi signifikan pada saluran kemih bagian bawah. Beberapa penyebab utama meliputi:
Ini adalah penyebab paling umum. Bakteri yang menyerang kandung kemih (sistitis) dapat menyebabkan iritasi hebat sehingga muncul darah dan rasa sakit yang intens saat berkemih. Pada kasus ISK yang lebih tinggi (pielonefritis), nyeri punggung juga bisa menyertai.
Ketika batu bergerak dari ginjal melalui ureter menuju kandung kemih, mereka dapat menggores dinding saluran kemih, menyebabkan nyeri kolik yang parah (sangat sakit) disertai darah dalam urine. Rasa nyeri ini sering memicu keinginan untuk sering buang air kecil meskipun tidak tuntas.
Kondisi seperti sistitis interstisial (kandung kemih sensitif) atau iritasi akibat zat kimia (misalnya dari produk kebersihan wanita atau obat-obatan) juga bisa menimbulkan gejala anyang-anyangan dan sedikit bercak darah.
Meskipun jarang, hematuria yang signifikan harus diselidiki untuk menyingkirkan kemungkinan kanker kandung kemih atau ginjal, terutama jika penderita adalah perokok berat atau memiliki riwayat keluarga penyakit ini. Gejala mungkin awalnya ringan, namun perdarahan bisa menjadi tanda peringatan.
Meskipun beberapa kasus ISK ringan dapat membaik dengan pengobatan rumahan, kombinasi gejala ini memerlukan evaluasi profesional. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami:
Sementara menunggu jadwal konsultasi dokter, beberapa tindakan dapat membantu meredakan ketidaknyamanan:
Diagnosis yang tepat memerlukan pemeriksaan urin (urinalisis) untuk mengidentifikasi bakteri, sel darah merah, atau tanda-tanda peradangan lainnya. Jangan pernah menunda pemeriksaan ketika tubuh memberikan sinyal berupa rasa sakit dan kehilangan darah. Penanganan dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius dari masalah saluran kemih.