Anjuran Bekam (Hijamah) dalam Perspektif Islam

Bekam, atau dalam istilah Arab dikenal sebagai Hijamah, adalah salah satu bentuk terapi pengobatan alternatif yang telah dipraktikkan sejak zaman dahulu. Dalam tradisi Islam, bekam memiliki kedudukan khusus karena anjuran dan keteladanan langsung dari Rasulullah Muhammad ﷺ. Terapi ini melibatkan penarikan sedikit darah dari permukaan kulit menggunakan cangkir hisap (cup) yang divakum.

Ilustrasi Terapi Bekam Sederhana Sunnah Nabi

Landasan Hukum dan Keutamaan Bekam

Hukum bekam dalam Islam adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), bahkan sebagian ulama menganggapnya wajib jika dibutuhkan untuk pengobatan. Hal ini didasarkan pada berbagai hadis sahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ tidak hanya menganjurkannya tetapi juga melakukannya secara rutin.

Salah satu hadis yang paling terkenal diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang menegaskan bahwa bekam adalah salah satu bentuk pengobatan terbaik. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Jibril AS sangat merekomendasikan bekam kepada Rasulullah ﷺ. Keutamaan ini muncul karena bekam diyakini mampu membersihkan darah kotor dan memperbaiki sirkulasi, sehingga berfungsi sebagai terapi preventif (pencegahan) sekaligus kuratif (pengobatan).

Waktu Terbaik Melaksanakan Bekam

Anjuran bekam menurut Islam tidak hanya terbatas pada jenis terapi itu sendiri, tetapi juga mencakup waktu pelaksanaannya. Waktu yang paling utama dan disunnahkan untuk melakukan bekam adalah pada pertengahan bulan Qamariyah, yaitu **tanggal 17, 19, atau 21** setiap bulannya. Hari-hari ini dipercaya memiliki pengaruh energi tertentu yang memaksimalkan manfaat pengeluaran darah statis.

Selain itu, dianjurkan pula untuk melaksanakan bekam pada hari-hari tertentu dalam sepekan, yaitu **Senin, Selasa, atau Kamis**. Rasulullah ﷺ dikabarkan lebih sering melakukan bekam pada hari-hari tersebut. Sebaliknya, bekam sangat dihindari pada hari Rabu dan Sabtu, meskipun pendapat mengenai pengharaman mutlak pada hari-hari tertentu ini masih menjadi perdebatan di kalangan fuqaha (ahli fikih).

Manfaat Medis dalam Perspektif Sunnah

Meskipun datang dari dimensi spiritual, manfaat bekam yang dianjurkan Islam ternyata selaras dengan penemuan medis modern. Bekam bertujuan untuk menarik darah yang mengandung zat sisa metabolisme, racun, atau darah yang stagnan dari pembuluh darah kapiler di bawah kulit.

Beberapa manfaat bekam yang sering disebut dalam literatur Islam dan dibenarkan oleh ilmu kesehatan kontemporer meliputi:

  1. Meringankan sakit kepala dan migrain.
  2. Mengatasi nyeri punggung dan sendi.
  3. Meningkatkan vitalitas dan energi tubuh secara keseluruhan.
  4. Membantu mengeluarkan toksin (detoksifikasi).
Praktik bekam, ketika dilakukan sesuai syariat (menjaga kebersihan alat dan melakukannya di tempat yang steril), adalah bentuk penghormatan terhadap tubuh sebagai amanah Allah SWT.

Etika dan Syarat Pelaksanaan Bekam yang Sesuai Syariat

Agar bekam benar-benar menjadi amalan sunnah yang bernilai ibadah, ada beberapa etika penting yang harus dipenuhi, terutama terkait kebersihan. Islam sangat menekankan kebersihan (thaharah). Oleh karena itu, bekam harus dilakukan oleh seorang praktisi yang kompeten dan menggunakan alat yang steril untuk mencegah penularan penyakit.

Sunnah dalam bekam adalah menjaga kerahasiaan kondisi kesehatan pasien dan melakukannya dengan niat mencari kesembuhan dari Allah SWT, bukan semata-mata bergantung pada alat atau tindakan bekam itu sendiri. Bekam adalah usaha pengobatan (ikhtiar), sementara kesembuhan hakiki tetap datang dari Al-Mighty. Dengan memadukan tuntunan spiritual dan prosedur higienis, bekam menjadi terapi holistik yang dianjurkan bagi umat Islam.

🏠 Homepage