Anjuran Bekam dalam Islam: Pengobatan Nabi yang Dianjurkan

Simbol Terapi Bekam

Ilustrasi: Simbol keseimbangan dan pengeluaran zat negatif.

Kedudukan Bekam (Hijamah) dalam Sunnah

Bekam, atau yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai Hijamah, merupakan salah satu metode pengobatan alternatif yang sangat dianjurkan dalam tradisi Islam. Praktik ini telah dikenal sejak zaman dahulu dan diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam konteks Islam, bekam tidak hanya dilihat sebagai terapi fisik untuk mengeluarkan darah kotor, tetapi juga sebagai bentuk peneladanan (ittiba') terhadap ajaran Nabi yang mengedepankan kesehatan tubuh sebagai amanah dari Allah SWT.

Umat Islam didorong untuk menjaga tubuh mereka tetap sehat karena tubuh dianggap sebagai titipan suci. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atas dirimu." Penggunaan bekam sejalan dengan prinsip pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan yang menjadi inti dari syariat Islam.

Dalil dan Keutamaan Bekam

Anjuran bekam diperkuat oleh berbagai hadis shahih yang diriwayatkan oleh para sahabat. Salah satu hadis yang paling sering dirujuk adalah pengakuan Nabi Muhammad SAW bahwa bekam adalah salah satu bentuk pengobatan terbaik.

"Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah bekam (hijamah)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan ini menunjukkan bahwa bekam bukan sekadar tradisi budaya, melainkan bagian dari pengobatan profetik (Tibb an-Nabawi). Selain itu, terdapat riwayat bahwa Nabi SAW melakukan bekam pada beberapa bagian tubuhnya, menunjukkan bahwa praktik ini bersifat terapeutik dan sunnah untuk berbagai kondisi.

Waktu Ideal untuk Melaksanakan Bekam

Dalam riwayat Islam, terdapat penekanan khusus mengenai waktu pelaksanaan bekam untuk mendapatkan manfaat maksimal, sesuai dengan pengalaman Nabi dan para sahabat.

Manfaat Kesehatan dari Perspektif Islam dan Medis

Meskipun berbasis pada wahyu dan sunnah, manfaat bekam secara empiris juga telah banyak dibuktikan dalam dunia kedokteran modern. Dalam Islam, manfaat ini dianggap sebagai karunia dari Allah SWT atas kepatuhan kita terhadap sunnah-Nya.

Secara umum, bekam diyakini memberikan manfaat berikut:

  1. Mengatasi Rasa Nyeri dan Peradangan: Bekam membantu menarik darah yang terstagnasi di bawah kulit, yang seringkali menjadi sumber nyeri otot, pegal linu, dan rematik.
  2. Detoksifikasi Tubuh: Proses ini membantu mengeluarkan toksin dan darah yang sudah lama tidak bersirkulasi dengan baik, sehingga memperbaiki kualitas darah secara keseluruhan.
  3. Peningkatan Sirkulasi Darah: Dengan menarik darah lama, tubuh akan merespons dengan mengirimkan darah segar yang kaya oksigen ke area tersebut, mempercepat penyembuhan.
  4. Keseimbangan Energi: Dalam pandangan pengobatan Islam tradisional, bekam membantu menyeimbangkan energi tubuh dengan menghilangkan "sumbatan" energi.

Adab dan Etika dalam Melaksanakan Bekam

Sebagai sebuah praktik keagamaan, bekam harus dilakukan dengan adab yang benar. Ini mencakup aspek kebersihan, profesionalisme, dan niat yang tulus.

Seorang muslim yang ingin berbekam hendaknya memastikan bahwa terapis yang melakukan adalah orang yang kompeten dan menjaga syariat, termasuk menjaga aurat dan kebersihan alat yang digunakan (sterilisasi). Niat utama dalam menjalani bekam adalah untuk mencari kesembuhan (syifa') dari Allah, menjadikannya sebagai sebab, bukan bersandar sepenuhnya pada bekam itu sendiri.

Dengan demikian, anjuran bekam dalam Islam menjadi jalan ganda: memenuhi tuntunan Rasulullah SAW sekaligus memanfaatkan sarana kesehatan yang telah teruji secara empiris, demi mewujudkan tubuh yang kuat untuk beribadah secara optimal.

🏠 Homepage