Ilustrasi: Anjing yang tidak mampu mengeluarkan suara gonggongan.
Gonggongan adalah salah satu bentuk komunikasi paling mendasar dan universal dari seekor anjing. Biasanya, suara keras ini digunakan untuk memberi peringatan, menunjukkan kegembiraan, atau meminta perhatian. Namun, bagaimana jika Anda memiliki anjing yang tampaknya tidak bisa menggonggong? Fenomena anjing tidak bisa menggonggong—atau lebih sering disebut sebagai anjing yang hanya bisa mengeluarkan suara lain seperti melenguh, merintih, atau mendesis—bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi pemiliknya.
Ketidakmampuan anjing untuk menggonggong secara normal jarang sekali merupakan kondisi yang disengaja atau pilihan perilaku. Sebagian besar penyebabnya bersifat fisik atau terkait dengan kesehatan. Memahami akar masalah ini sangat penting untuk memastikan kesejahteraan sahabat berkaki empat Anda.
Mengapa Anjing Kehilangan Suara Gonggongannya?
Penyebab anjing tidak bisa menggonggong dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama: masalah laringeal (kotak suara), masalah neurologis, dan masalah perilaku/trauma.
1. Masalah Fisik pada Kotak Suara (Laring)
Laring adalah organ utama yang bertanggung jawab menghasilkan suara. Kerusakan atau disfungsi pada area ini hampir selalu menjadi penyebab utama hilangnya gonggongan.
- Kelumpuhan Laring (Laryngeal Paralysis): Ini adalah kondisi yang paling umum terjadi pada anjing tua. Saraf yang mengontrol otot-otot di sekitar kotak suara menjadi lemah atau lumpuh. Ketika anjing mencoba menggonggong, katup udara tidak dapat membuka dengan benar, sehingga suara tidak dapat dihasilkan atau terdengar sangat lemah dan serak.
- Penyakit Tenggorokan atau Pita Suara: Infeksi parah, peradangan kronis (seperti trakeitis parah), atau adanya massa (tumor atau polip) di laring atau pita suara dapat menghalangi getaran normal yang dibutuhkan untuk menghasilkan gonggongan yang jelas.
- Trauma Fisik: Kecelakaan yang menyebabkan cedera pada leher atau tenggorokan dapat merusak struktur laring atau saraf terkait.
2. Masalah Neurologis
Fungsi laring dikendalikan oleh otak dan sistem saraf. Jika ada gangguan pada jalur saraf yang mengirimkan sinyal untuk menggonggong, anjing tersebut mungkin secara fisik mampu, tetapi otak tidak memberikan perintah yang tepat.
- Kerusakan Saraf Vagus atau Laringeal Rekuren: Kerusakan pada saraf spesifik ini dapat menyebabkan otot laring tidak berfungsi, meskipun batang otak itu sendiri sehat.
- Kondisi Neurologis Sistemik: Walaupun jarang, penyakit yang memengaruhi sistem saraf pusat secara luas dapat memengaruhi kemampuan vokalisasi.
3. Faktor Lain: Anjing yang Baru Diadopsi atau Trauma
Terkadang, anjing yang sebelumnya normal tiba-tiba berhenti menggonggong karena faktor psikologis, meskipun ini seringkali bersifat sementara atau terbatas pada situasi tertentu.
- Stres dan Kecemasan Ekstrem: Anjing yang mengalami trauma besar (misalnya, diselamatkan dari tempat penampungan yang kejam) mungkin sementara waktu menekan perilaku vokalisasi sebagai mekanisme bertahan hidup.
- Pasca Prosedur Medis: Meskipun jarang dilakukan, beberapa prosedur bedah di area tenggorokan atau leher mungkin memengaruhi kemampuan suara secara temporer.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anjing Anda Diam?
Jika Anda menyadari bahwa anjing Anda, terutama jika ia sudah dewasa atau tua, tiba-tiba berhenti menggonggong, langkah pertama dan paling penting adalah memeriksakan diri ke dokter hewan. Jangan anggap remeh perubahan perilaku vokal.
Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, mungkin dengan memanipulasi tenggorokan anjing untuk melihat respons laring. Jika dicurigai adanya masalah struktural atau neurologis yang lebih serius, tes tambahan seperti endoskopi (memasukkan kamera kecil ke tenggorokan) atau pemeriksaan darah mungkin diperlukan untuk mendiagnosis kondisi seperti kelumpuhan laring.
Perawatan dan Manajemen
Penanganan akan sangat bergantung pada penyebabnya. Jika itu adalah infeksi, antibiotik atau anti-inflamasi mungkin membantu. Namun, jika penyebabnya adalah kelumpuhan laring permanen, pengobatannya berfokus pada manajemen:
- Pengelolaan Lingkungan: Anjing yang tidak bisa menggonggong mungkin perlu diawasi lebih ketat di luar rumah karena mereka tidak dapat memberi sinyal peringatan suara.
- Intervensi Bedah: Dalam kasus kelumpuhan laring yang parah, prosedur pembedahan seperti arytenoid lateralisasi dapat dilakukan untuk membuka jalur udara secara permanen, memungkinkan anjing bernapas lebih mudah, meskipun suara gonggongan mungkin tidak kembali normal.
- Kesejahteraan Jangka Panjang: Fokus utama adalah memastikan anjing dapat bernapas dengan baik dan tidak mengalami kesulitan saat makan atau minum.
Pada intinya, anjing yang tidak bisa menggonggong memerlukan perhatian medis segera. Gonggongan adalah alarm alami mereka. Ketika alarm itu mati, pemilik harus menjadi mata dan telinga ekstra untuk memastikan kesehatan dan keamanan anjing kesayangan Anda.