Misteri Anjing Melolong: Mengapa Hewan Peliharaan Kita Bersuara di Malam Hari?

Ilustrasi Anjing Melolong di Malam Hari Siluet anjing berwarna gelap berdiri di atas bukit, menghadap bulan sabit besar di langit malam yang berbintang.

Suara anjing melolong di tengah malam seringkali menjadi pemandangan akustik yang menimbulkan rasa ingin tahu, bahkan kadang sedikit rasa takut pada sebagian orang. Lolongan bukanlah sekadar suara acak; ini adalah bentuk komunikasi yang kompleks dan kuno yang dimiliki oleh anjing, yang merupakan keturunan langsung dari serigala. Memahami mengapa anjing memilih untuk bersuara tinggi dan panjang seperti itu membutuhkan kita untuk melihat lebih dalam pada insting, kebutuhan emosional, dan lingkungan mereka.

Mengapa Anjing Melolong? Perspektif Biologis dan Sosial

Secara biologis, melolong adalah mekanisme komunikasi jarak jauh. Sebelum didomestikasi, serigala menggunakan lolongan untuk menjaga teritori, menemukan kawanan yang hilang, atau memberi sinyal bahaya. Anjing peliharaan, meskipun hidup nyaman di rumah, masih membawa warisan insting ini.

1. Panggilan Jarak Jauh dan Komunikasi Kelompok

Ini adalah alasan paling mendasar. Anjing mungkin melolong karena mendengar lolongan anjing lain di kejauhan, sirene ambulans, atau bahkan suara frekuensi tinggi yang menyerupai panggilan kawanan. Ini adalah respons otomatis untuk menjawab 'panggilan' tersebut, berusaha mengidentifikasi sumber suara atau mengumumkan keberadaan mereka.

2. Respons terhadap Pemicu Suara (Sirene)

Seringkali, anjing tidak melolong karena alasan sedih, melainkan karena frekuensi suara tertentu, seperti sirene polisi atau pemadam kebakaran, sangat mirip dengan nada yang mereka gunakan saat berkomunikasi dengan kawanan mereka. Mereka merespons secara naluriah, seolah-olah sirene tersebut adalah anggota kelompok yang membutuhkan respons segera.

Faktor Emosional dan Lingkungan yang Memicu Lolongan

Selain panggilan naluriah, kondisi emosional dan situasi lingkungan juga memainkan peran besar dalam perilaku anjing melolong. Ini adalah cara mereka mengekspresikan apa yang mereka rasakan atau butuhkan.

3. Kecemasan dan Kesepian (Separation Anxiety)

Bagi banyak anjing yang sangat terikat dengan pemiliknya, melolong adalah gejala utama dari kecemasan perpisahan. Ketika ditinggalkan sendirian, terutama jika mereka merasa terisolasi di lingkungan yang terlalu besar atau asing, lolongan menjadi jeritan minta perhatian atau cara untuk meredakan stres karena ditinggalkan.

4. Mencari Pemilik atau Kelompok Sosial

Anjing adalah hewan sosial. Jika seekor anjing merasa terpisah dari "kelompok" manusianya atau jika ia baru saja pindah ke lingkungan baru, lolongan bisa berfungsi sebagai cara untuk memanggil kawanan mereka kembali atau untuk mencari tahu di mana semua orang berada. Ini adalah upaya proaktif untuk membangun kembali koneksi sosial.

5. Rasa Sakit atau Ketidaknyamanan Fisik

Meskipun tidak seumum alasan komunikasi, lolongan yang intens dan tiba-tiba, terutama pada anjing yang lebih tua, bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik yang signifikan. Jika lolongan disertai dengan perubahan perilaku lain, pemeriksaan dokter hewan sangat dianjurkan.

Cara Mengelola Perilaku Melolong Berlebihan

Jika lolongan anjing Anda terjadi terlalu sering dan mengganggu tetangga atau kenyamanan Anda, ada beberapa pendekatan manajemen yang bisa diterapkan:

Pada akhirnya, anjing melolong adalah bagian alami dari perilaku canid. Meskipun kadang mengganggu, memahami bahwa lolongan adalah bahasa—entah itu panggilan persahabatan, ekspresi kesepian, atau respons terhadap gelombang suara—akan membantu kita merespons kebutuhan sahabat berkaki empat kita dengan lebih baik.

🏠 Homepage