Kesehatan ibu hamil dan pasca melahirkan merupakan prioritas utama dalam sistem kesehatan global. Untuk memastikan hasil terbaik bagi ibu dan janin, dua tahapan pemeriksaan penting telah ditetapkan: Antenatal Care (ANC) dan Postnatal Care (PNC). Kedua program ini saling melengkapi dalam rentang waktu kritis sebelum dan sesudah persalinan.
Ilustrasi: Skema pemantauan kesehatan ibu dan bayi.
ANC atau Asuhan Kebidanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan terpadu yang diberikan kepada ibu hamil sejak terdeteksi kehamilan hingga ia memasuki masa persalinan. Tujuan utamanya adalah mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu hamil, serta mempersiapkannya menghadapi persalinan yang aman.
Pemeriksaan ANC biasanya dijadwalkan minimal 6 kali selama kehamilan. Jadwal ini mencakup serangkaian pemeriksaan vital seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, tinggi fundus uteri (untuk memantau pertumbuhan janin), dan pemeriksaan penentuan status imunisasi serta anemia. Selain pemeriksaan fisik, konseling nutrisi, imunisasi Tetanus Toksoid (TT), pencegahan IMS, dan persiapan persalinan adalah komponen integral dari ANC.
Deteksi dini komplikasi seperti preeklampsia, diabetes gestasional, atau kehamilan berisiko tinggi sangat bergantung pada konsistensi ibu dalam menjalani ANC. Semakin dini risiko terdeteksi, semakin cepat intervensi medis dapat dilakukan, yang secara signifikan meningkatkan peluang keselamatan ibu dan bayi.
Setelah proses persalinan selesai, peran tenaga kesehatan tidak berhenti. Di sinilah Postnatal Care (PNC) atau Asuhan Kebidanan Pascanatal mengambil alih. PNC berfokus pada pemulihan kesehatan ibu dan memastikan adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar rahim.
Masa nifas (puerperium) adalah periode krusial yang berlangsung selama 6 minggu setelah melahirkan. Kunjungan PNC pertama idealnya dilakukan dalam waktu 6 hingga 24 jam setelah ibu melahirkan. Pemeriksaan ini meliputi evaluasi kontraksi uterus, tinggi fundus, kondisi jalan lahir, dan ada tidaknya tanda-tanda infeksi.
Bagi ibu, PNC sangat penting untuk memantau perdarahan pascapersalinan, menyusui (pemberian ASI eksklusif), serta memberikan dukungan psikologis. Banyak kasus depresi pascapersalinan yang memerlukan perhatian khusus baru terdeteksi pada tahap ini. Sementara itu, bagi bayi, PNC memastikan pertumbuhan yang optimal, pemantauan berat badan, pemeriksaan refleks, dan memastikan pemberian imunisasi dasar pertama sesuai jadwal.
Meskipun ANC berfokus pada pencegahan dan pemantauan sebelum lahir, sementara PNC berfokus pada pemulihan dan adaptasi setelah lahir, keduanya adalah bagian dari spektrum perawatan kesehatan berkelanjutan. Kesinambungan informasi dari ANC sangat membantu tenaga kesehatan dalam memberikan layanan PNC yang lebih personal dan terarah.
Sebagai contoh, jika dalam ANC terdeteksi ibu memiliki riwayat anemia berat, maka pada masa PNC perhatian khusus akan diberikan pada pemulihan status zat besi ibu. Begitu juga dengan edukasi mengenai tanda bahaya yang dipelajari selama ANC akan membantu ibu dan keluarga mengenali masalah segera selama masa PNC.
Tingkat keberhasilan program kesehatan ibu dan anak sangat bergantung pada kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan layanan ANC dan PNC secara rutin. Program yang terstruktur, ditambah dengan aksesibilitas layanan yang baik, menjadi kunci untuk menekan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di seluruh dunia. Partisipasi aktif ibu hamil dalam setiap tahapan asuhan ini adalah investasi terbaik untuk masa depan kesehatan generasi penerus.