Ilustrasi: Amarantus Trotol Jantan
Amaranthus, atau yang lebih dikenal sebagai Burung Emprit Jawa atau Pipit, merupakan salah satu burung kicau yang popularitasnya terus meningkat. Dalam dunia penangkaran dan pemeliharaan burung, istilah Am Trotol Jantan merujuk pada burung anakan (trotolan) dari spesies Amarantus yang dipastikan berjenis kelamin jantan. Memelihara trotolan jantan memiliki keuntungan signifikan, terutama bagi penghobi yang mengincar kemampuan burung untuk berkicau dengan variasi lagu yang indah dan gacor. Namun, merawat trotolan memerlukan perhatian khusus agar transisinya dari anakan menuju dewasa berjalan mulus dan sehat.
Pemilihan trotolan adalah langkah pertama yang krusial. Trotolan jantan yang baik biasanya memiliki ciri fisik yang lebih tegas meski masih muda, seperti postur yang tegap dan semangat yang tinggi. Saat memilih, perhatikan keaktifan burung. Burung yang aktif, responsif terhadap suara, dan memiliki nafsu makan yang baik adalah indikasi kesehatan yang prima.
Setelah dibawa pulang, kunci utamanya adalah adaptasi. Tempatkan trotolan di kandang yang aman, jauh dari predator (kucing, tikus), dan terlindung dari cuaca ekstrem. Proses adaptasi ini biasanya memakan waktu beberapa hari. Selama masa ini, hindari stres berlebihan seperti terlalu banyak menarik perhatian atau memindah-pindahkannya tanpa alasan.
Nutrisi adalah fondasi bagi burung yang akan tumbuh menjadi kicau mania andal. Amarantus trotolan jantan membutuhkan asupan protein tinggi untuk mendukung pertumbuhan bulu dan organ tubuhnya.
Keunikan Amarantus terletak pada kemampuan adaptasi suaranya. Namun, potensi ini baru akan keluar jika proses pemasteran dilakukan dengan benar saat ia masih trotol.
Sebelum mencoba memasterinya dengan suara burung lain, pastikan trotolan sudah mulai nyaman dengan kehadiran pemilik. Proses penjinakan biasanya dilakukan secara bertahap melalui interaksi lembut dan pemberian EF menggunakan tangan (jika burung sudah berani mendekat). Jinak yang baik akan membuat burung lebih mudah menerima isian suara.
Pemasteran pada trotolan sebaiknya dilakukan menggunakan suara asli burung yang sudah jadi (masteran) atau rekaman berkualitas tinggi. Frekuensi pemasteran harus intensif namun tidak berlebihan. Pada masa awal, fokuskan pada volume yang tidak terlalu keras agar tidak membuat burung kaget atau stres. Pemasteran yang efektif dilakukan saat burung dalam kondisi tenang, misalnya saat pagi hari atau menjelang petang. Trotolan jantan umumnya mulai menunjukkan adaptasi isian suara di usia 2 hingga 4 bulan.
Kesehatan fisik sangat mempengaruhi kemampuan burung untuk berkicau. Kandang yang bersih mencegah serangan kutu atau penyakit pernapasan.
Memelihara Am Trotol Jantan adalah investasi kesabaran. Dengan perawatan yang konsisten, nutrisi seimbang, dan strategi pemasteran yang tepat, anakan burung ini akan tumbuh menjadi burung kicau yang membanggakan dengan irama lagu yang merdu.