Ikon Alas dan Telur ALAS

Mengoptimalkan Produksi: Pemilihan Alas Ayam Bertelur yang Ideal

Dalam dunia peternakan ayam petelur, keberhasilan produksi tidak hanya bergantung pada genetika unggul atau nutrisi pakan yang tepat. Faktor lingkungan, khususnya kondisi kandang, memegang peranan krusial. Salah satu komponen lingkungan yang sering diremehkan namun sangat vital adalah alas kandang ayam bertelur (litter).

Alas kandang yang tepat berfungsi sebagai bantalan, penyerap kelembaban, pengatur suhu, dan yang paling penting, sebagai indikator kesehatan serta kebersihan lingkungan hidup ayam. Kesalahan dalam pemilihan atau manajemen alas dapat memicu masalah kesehatan serius seperti infeksi kaki (bumble foot), penyakit pernapasan, hingga penurunan drastis pada kualitas dan kuantitas telur yang dihasilkan.

Fungsi Utama Alas Kandang yang Efektif

Alas kandang bukan sekadar penutup lantai; ia adalah ekosistem kecil di bawah kaki ayam Anda. Beberapa fungsi utamanya meliputi:

Jenis-Jenis Alas Kandang Ayam Bertelur Populer

Peternak memiliki beberapa pilihan material alas yang bisa digunakan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya:

1. Sekam Padi (Rice Hull)

Sekam padi adalah salah satu pilihan paling umum di Indonesia karena ketersediaannya yang melimpah dan harganya yang relatif murah. Keunggulan sekam adalah daya serapnya yang baik dan strukturnya yang cukup ringan. Namun, sekam cenderung lebih cepat membusuk jika kelembaban terlalu tinggi, sehingga memerlukan penggantian atau pembalikan rutin.

2. Serutan Kayu (Wood Shavings)

Serutan kayu, terutama dari kayu non-resinous (tidak bergetah), sangat baik dalam menyerap cairan dan cenderung lebih awet dibandingkan sekam. Serutan kayu menyediakan struktur yang lebih "berongga" sehingga aerasi di bawah lapisan alas lebih baik. Penting untuk memastikan serutan tidak berasal dari kayu yang mengandung zat beracun bagi unggas.

3. Kapuk atau Jerami (Straw)

Jerami sering digunakan karena memberikan bantalan yang sangat baik, membuat ayam nyaman saat bertelur. Namun, jerami umumnya memiliki daya serap yang lebih rendah dibandingkan sekam atau serutan kayu, dan terkadang lebih sulit dibersihkan karena sifatnya yang panjang dan licin.

Manajemen Alas Kandang yang Tepat

Memilih material yang tepat hanyalah langkah awal. Kunci kesuksesan terletak pada manajemen harian. Kedalaman ideal alas kandang untuk ayam petelur biasanya berkisar antara 10 hingga 15 cm, tergantung jenis kandang dan iklim setempat. Alas ini harus dibalik secara berkala (setidaknya seminggu sekali) untuk memastikan sirkulasi udara dan pengeringan merata.

Amati selalu kondisi alas. Jika terasa lengket, berbau amonia tajam, atau muncul jamur, itu adalah indikasi kuat bahwa alas sudah terlalu basah dan perlu segera ditambahkan lapisan baru atau diganti total. Bau amonia yang kuat (yang berasal dari dekomposisi urea dalam feses) sangat mengiritasi sistem pernapasan ayam, yang pada akhirnya akan menekan nafsu makan dan produksi telur.

Dampak Alas Buruk pada Kualitas Telur

Telur yang baik harus memiliki cangkang yang bersih dan kuat. Alas yang buruk sangat berisiko menyebabkan "telur kotor" atau "telur bernoda." Telur yang bersentuhan langsung dengan feses atau lumpur akan terkontaminasi bakteri Salmonella. Meskipun telur tersebut mungkin tampak baik di luar, kontaminasi internal dapat terjadi, mengurangi nilai jual dan keamanan pangan produk Anda. Selain itu, alas yang basah juga meningkatkan risiko pecahnya telur saat ayam bergerak atau saat proses penetasan (jika peternakan Anda juga melakukan penetasan).

Secara keseluruhan, investasi waktu dan sumber daya untuk mempertahankan alas kandang ayam petelur yang kering, bersih, dan nyaman adalah strategi jangka panjang yang terbukti meningkatkan efisiensi operasional, kesehatan ternak, dan profitabilitas peternakan Anda.

🏠 Homepage