Mendapatkan produksi telur yang konsisten dari ternak ayam petelur adalah impian setiap peternak. Namun, realitasnya, produksi telur sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari nutrisi, lingkungan, hingga manajemen harian. Untuk mencapai target ideal agar ayam bertelur setiap hari, diperlukan pendekatan yang sistematis dan perhatian terhadap detail terkecil.
Pakan menyumbang hingga 70% dari total biaya operasional peternakan, namun nutrisi yang tepat adalah investasi terbaik untuk meningkatkan produktivitas. Ayam petelur membutuhkan keseimbangan makro dan mikro nutrisi yang sangat spesifik.
Kebutuhan Protein dan Energi: Ayam harus menerima pakan dengan kadar protein ideal (biasanya antara 16-18%) dan energi yang cukup untuk mendukung aktivitas bertelur. Kekurangan energi akan membuat ayam menghemat sumber dayanya, yang berarti mengurangi frekuensi bertelur.
Kalsium untuk Cangkang Kuat: Salah satu faktor paling cepat menyebabkan penurunan produksi adalah kekurangan kalsium. Cangkang telur membutuhkan kalsium dalam jumlah besar. Sediakan grit kalsium (seperti kulit kerang atau batu kapur) secara terpisah agar ayam bisa mengambil sesuai kebutuhannya, terutama saat menjelang sore hari.
Secara alami, ayam bertelur dipicu oleh panjang hari (durasi cahaya). Untuk memaksa ayam bertelur lebih sering, terutama di musim hujan atau saat hari pendek, manipulasi cahaya sangat penting. Ayam membutuhkan setidaknya 14 hingga 16 jam cahaya per hari untuk mencapai puncak produksi.
Pastikan pencahayaan merata di seluruh kandang dan intensitasnya cukup terang (sekitar 40-60 lux) di area pakan dan minum. Jangan pernah mematikan lampu secara tiba-tiba; lakukan secara bertahap agar ayam tidak stres.
Ilustrasi: Kondisi optimal kandang untuk produksi telur harian.
Stres adalah pembunuh produktivitas. Ayam yang stres tidak akan fokus pada produksi telur. Menjaga lingkungan tetap nyaman sangat krusial agar ayam mau bertelur setiap hari.
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi efisiensi pakan. Suhu ideal bagi ayam petelur berkisar antara 21°C hingga 26°C. Jika suhu terlalu panas, ayam akan minum lebih banyak tetapi produksi telur menurun karena energi difokuskan pada pendinginan tubuh.
Air Minum Tidak Boleh Terputus: Ayam minum rata-rata dua kali lipat lebih banyak air daripada konsumsi pakannya. Jika terjadi kekurangan air selama 2 jam saja, produksi telur bisa turun drastis selama seminggu ke depan. Pastikan air minum selalu bersih, segar, dan mudah dijangkau.
Tidak semua ayam bisa bertelur setiap hari sepanjang hidupnya. Ayam umumnya mencapai puncak produksi antara usia 24 hingga 35 minggu. Setelah melewati usia puncak ini, persentase produksi akan perlahan menurun.
Untuk memaksimalkan telur harian, peternak profesional sering melakukan manajemen periode molting (mangkrak) buatan pada usia tertentu. Dengan memanipulasi pakan dan pencahayaan, ayam diremajakan sebelum memasuki periode produksi akhir, memastikan siklus produksi lebih panjang dan stabil.
Agar ayam bertelur setiap hari, peternak harus melihat ayam bukan hanya sebagai penghasil, tetapi sebagai organisme yang membutuhkan lingkungan hidup optimal. Kombinasi nutrisi komplit, manipulasi cahaya yang cerdas, manajemen kandang yang higienis, serta pemantauan kesehatan secara rutin adalah empat pilar utama yang harus dipenuhi untuk mencapai tingkat produksi telur harian yang maksimal dan berkelanjutan.
Perlu diingat, konsistensi dalam penerapan semua prosedur di atas adalah kunci sukses jangka panjang dalam usaha peternakan telur.