Representasi visual dari kekuatan maritim.
Warna seragam bagi institusi militer, khususnya Angkatan Laut, bukanlah sekadar pilihan estetika. Setiap helai kain, setiap jahitan, dan terutama setiap warna yang dipilih menyimpan sejarah panjang, nilai-nilai disiplin, serta identitas kolektif. Dalam konteks Angkatan Laut, warna seragam memiliki makna yang sangat spesifik dan historis, seringkali merujuk pada lautan itu sendiri, langit, dan tugas mulia menjaga kedaulatan perairan.
Secara universal, warna dominan yang melekat pada seragam Angkatan Laut adalah **biru tua** atau sering disebut Navy Blue. Warna ini dipilih bukan tanpa alasan. Biru tua melambangkan kedalaman samudra yang tak terbatas—sebuah representasi visual dari lingkungan operasional utama mereka. Selain itu, warna ini dianggap mencerminkan otoritas, kepercayaan, dan keseriusan dalam menjalankan tugas. Di banyak angkatan laut dunia, termasuk di Indonesia, warna biru tua ini menjadi fondasi untuk seragam dinas harian maupun seragam upacara.
Meskipun biru tua adalah warna inti, variasi warna seragam Angkatan Laut muncul berdasarkan fungsi, iklim, dan tingkatan formalitas acara. Misalnya, seragam kerja lapangan atau seragam tempur seringkali mengadopsi warna yang lebih praktis untuk kamuflase atau mengurangi visibilitas panas, meskipun ini lebih sering terlihat pada unit khusus atau operasi darat. Namun, untuk seragam dinas di pangkalan atau kapal perang, kita akan selalu kembali pada palet biru dan putih.
Warna **putih** memegang peranan penting sebagai pelengkap utama. Seragam putih Angkatan Laut biasanya dikaitkan dengan upacara resmi, kondisi iklim tropis, atau sebagai seragam musim panas. Secara simbolis, putih melambangkan kehormatan, kesucian, dan transparansi dalam menjalankan tugas kenegaraan. Kombinasi biru tua dan putih menciptakan kontras yang tajam, elegan, dan sangat mudah dikenali sebagai lambang kekuatan laut.
Selain biru dan putih, warna lain turut berperan dalam detail seragam atau perlengkapan khusus. Warna **emas** atau **kuning kuningan** sangat menonjol pada kancing, lis, dan tanda kepangkatan. Warna ini adalah simbol kemuliaan, prestasi, dan senioritas. Semakin banyak aksen emas yang dikenakan seorang perwira, semakin tinggi pula jenjang karier dan tanggung jawab yang diemban. Warna ini memberikan kesan mewah namun tetap tegas, sesuai dengan tradisi kemaritiman yang kaya akan sejarah.
Penting juga untuk memahami mengapa warna lain seperti hijau atau khaki—yang umum pada Angkatan Darat—jarang mendominasi seragam Angkatan Laut. Keputusan ini menegaskan pemisahan identitas dan fokus strategis. Angkatan Laut beroperasi di laut, area yang didominasi oleh spektrum biru. Menggunakan warna yang berbeda secara konsisten membantu membedakan personel di lingkungan multinasional dan memperkuat citra keunikan korps pelaut.
Di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), warna seragam mengikuti standar internasional namun dengan sentuhan lokal. Dominasi warna biru dongker (navy blue) untuk seragam Pakaian Dinas Harian (PDH) dan Pakaian Dinas Upacara (PDU) tidak terpisahkan dari identitas global angkatan laut. Sementara itu, seragam latihan atau seragam lapangan cenderung mengadopsi warna yang lebih adaptif terhadap lingkungan kepulauan tropis, namun warna dasar biru atau biru kehitaman tetap menjadi penanda utama identitas mereka.
Pemilihan warna ini bukan hanya soal penampilan, melainkan bagian integral dari psikologi militer. Ketika seorang pelaut mengenakan seragamnya, ia tidak hanya mengenakan pakaian; ia mengenakan warisan para pelaut yang telah berlayar sebelumnya. Warna biru tua tersebut berfungsi sebagai pengingat konstan akan tantangan dan keindahan lautan yang menjadi medan pengabdian mereka.
Detail warna juga mencakup pita atau tali yang tersemat pada topi atau bahu. Pita berwarna merah, misalnya, terkadang digunakan untuk menandakan fungsi atau unit tertentu yang memiliki tugas khusus atau kehormatan tinggi. Meskipun warnanya mungkin tampak kecil, setiap unsur warna pada seragam Angkatan Laut dirancang untuk menyampaikan pesan yang jelas: profesionalisme, keteguhan, dan dedikasi yang tak tergoyahkan terhadap biru samudra yang luas.
Pada akhirnya, palet warna seragam Angkatan Laut adalah sebuah bahasa visual yang dipahami di seluruh dunia maritim. Ia adalah representasi kesiapan operasional, disiplin yang ketat, dan penghormatan mendalam terhadap elemen yang mereka layani: laut.