Panduan Lengkap Ukuran Angkur Baja

Angkur baja, atau dikenal juga sebagai baut angkur (anchor bolt), adalah komponen krusial dalam konstruksi sipil dan mekanikal. Fungsinya adalah untuk mengikat elemen struktural—seperti kolom baja, balok beton, atau mesin berat—ke pondasi beton atau material dasar lainnya. Pemilihan ukuran angkur baja yang tepat sangat menentukan integritas dan keamanan keseluruhan struktur. Kesalahan dalam menentukan dimensi dapat menyebabkan kegagalan struktural yang fatal.

Apa yang Mempengaruhi Ukuran Angkur Baja?

Penentuan ukuran angkur baja melibatkan beberapa parameter utama yang harus diperhitungkan oleh insinyur struktural. Parameter ini tidak hanya mencakup dimensi fisik (diameter dan panjang) tetapi juga kekuatan material dan kondisi lingkungan pemasangan.

1. Beban yang Ditanggung (Desain Load)

Faktor terpenting adalah besarnya gaya yang akan ditahan oleh angkur. Beban ini umumnya dibagi menjadi tiga kategori utama:

Setiap gaya memerlukan diameter dan kedalaman penanaman (embedment depth) yang berbeda untuk memastikan angkur mampu menahan gaya tersebut tanpa mengalami kegagalan tarik pada batang baja, kegagalan geser pada batang baja, atau kegagalan beton di sekitarnya (pull-out failure atau concrete breakout).

2. Diameter dan Panjang

Ukuran angkur baja standar biasanya dinyatakan dalam satuan diameter (misalnya, M12, 1/2 inci, 5/8 inci) dan panjang totalnya. Diameter menentukan kekuatan geser dan tarik nominal angkur, sementara panjang mempengaruhi kedalaman penanaman yang dibutuhkan. Kedalaman penanaman yang kurang akan mengurangi kapasitas penarikan angkur secara signifikan, terutama pada angkur mekanis atau perekat kimia.

Dalam praktik rekayasa, panjang angkur harus memperhitungkan:

  1. Tebal elemen yang akan diikat.
  2. Tebal pelat dasar (base plate).
  3. Kedalaman penanaman minimum yang disyaratkan oleh desain.
  4. Tinggi ulir (thread length) yang diperlukan untuk mur pengunci.

Jenis Angkur dan Implikasinya pada Ukuran

Tidak semua angkur bekerja dengan prinsip yang sama, yang berarti kriteria penentuan ukuran angkur baja juga bervariasi tergantung jenisnya:

A. Angkur Tanam (Cast-in-Place Anchor Bolts): Ini adalah baut yang diposisikan sebelum beton dituang. Ukuran mereka harus sangat akurat karena tidak dapat diubah setelah beton mengeras. Mereka seringkali berbentuk L, J, atau berbentuk kepala pelat (headed anchor).

B. Angkur Ekspansi (Mechanical Anchors): Angkur ini dipasang setelah beton mengeras dengan cara dibor. Ketika baut dikencangkan, mekanisme internal (seperti selongsong atau wedge) mengembang dan mencengkeram dinding lubang bor. Ukuran yang dipilih harus sesuai dengan diameter lubang bor yang telah ditentukan.

C. Angkur Kimia (Adhesive Anchors): Menggunakan resin kimia yang diinjeksikan ke dalam lubang bor. Kekuatan angkur kimia sangat bergantung pada kedalaman penanaman yang memadai dan kualitas permukaan lubang, bukan hanya pada diameter batang baja itu sendiri.

Ilustrasi Diagram Angkur Baja Diagram sederhana yang menunjukkan perbandingan diameter (D) dan kedalaman penanaman (h) pada angkur baja yang menempel pada pelat dan beton. h (Kedalaman) D (Diameter)

Standar dan Kode Penerapan

Dalam menentukan ukuran angkur baja, kepatuhan terhadap standar dan kode bangunan adalah wajib. Di Indonesia, acuan utama seringkali merujuk pada standar internasional seperti ACI 318 (American Concrete Institute) untuk persyaratan desain angkur pada elemen beton. Kode-kode ini menyediakan tabel dan rumus untuk menghitung kapasitas tarik, geser, dan zona pelemahan beton berdasarkan diameter angkur yang dipilih dan kualitas beton (kuat tekan karakteristiknya).

Perlu diingat bahwa kapasitas nominal angkur harus selalu dikurangi dengan faktor reduksi kekuatan (phi factor) untuk mendapatkan kapasitas desain yang aman. Faktor ini memperhitungkan ketidakpastian dalam material dan pelaksanaan di lapangan.

Kualitas Material dan Finishing

Selain dimensi geometris, material angkur juga sangat penting. Angkur baja tersedia dalam berbagai tingkat kekuatan (misalnya, ASTM F1554 Grade 36, 55, atau 105) dan jenis pelapisan (misalnya, galvanis celup panas atau baja tahan karat/stainless steel).

Untuk aplikasi di lingkungan korosif (misalnya, dekat laut atau area dengan paparan bahan kimia), ukuran angkur baja harus dipadukan dengan material tahan korosi yang tepat. Penggunaan angkur standar pada lingkungan agresif akan menyebabkan kegagalan dini karena korosi batang baja, meskipun dimensinya awalnya sudah memadai untuk menahan beban mekanis.

Kesimpulannya, memilih ukuran angkur baja yang tepat adalah proses multidimensi yang memerlukan pemahaman mendalam tentang gaya struktur, batasan material beton, dan kepatuhan pada kode desain yang berlaku. Konsultasi dengan profesional teknik sipil adalah langkah terbaik untuk memastikan keamanan dan durabilitas sambungan kritis tersebut.

🏠 Homepage