Teh hijau, minuman yang telah dikonsumsi selama ribuan tahun, bukan sekadar pelepas dahaga biasa. Berbeda dengan teh hitam yang melalui proses oksidasi penuh, daun teh hijau (Camellia sinensis) diproses dengan pemanasan cepat (seperti dikukus atau disangrai) untuk mencegah oksidasi. Proses inilah yang menjaga warna hijau alaminya serta melestarikan kandungan senyawa bioaktif yang luar biasa bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Kekuatan teh hijau terletak pada komposisi kimianya yang kaya. Jika kita membongkar teh hijau kandungan utamanya, kita akan menemukan tiga kelompok senyawa utama yang memberikan dampak signifikan terhadap tubuh manusia.
Ini adalah bintang utama dalam teh hijau. Katekin adalah jenis antioksidan kuat yang melimpah. Jenis katekin yang paling terkenal dan dominan adalah Epigallocatechin Gallate (EGCG). EGCG dikenal memiliki kemampuan radikal bebas yang jauh lebih unggul dibandingkan Vitamin C dan E.
Meskipun sering dikaitkan dengan kopi, teh hijau juga mengandung kafein. Namun, kadar kafein dalam teh hijau umumnya lebih rendah daripada kopi. Kafein berfungsi sebagai stimulan alami yang dapat meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki fungsi otak, dan meningkatkan kinerja fisik.
Uniknya, efek stimulan kafein dalam teh hijau seringkali lebih halus dan berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh interaksi kafein dengan asam amino L-Theanine.
L-Theanine adalah asam amino yang hampir eksklusif ditemukan pada tanaman teh. Senyawa ini memiliki efek unik: ia meningkatkan aktivitas gelombang alfa di otak, yang berkaitan dengan keadaan relaksasi namun tetap fokus.
Kombinasi antara kafein dan L-Theanine inilah yang membuat teh hijau populer sebagai minuman peningkat fokus tanpa menyebabkan kegelisahan atau "jitters" yang sering dialami setelah mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak.
Memahami teh hijau kandungan secara detail membantu kita menghargai beragam manfaat kesehatannya:
Perbedaan mendasar antara teh hijau dengan teh putih, oolong, atau hitam terletak pada tingkat pemrosesan daun teh. Teh hitam mengalami oksidasi penuh, yang mengubah sebagian besar katekin menjadi theaflavins dan thearubigins. Sebaliknya, pemrosesan cepat teh hijau menahan oksidasi, sehingga kandungan katekin, terutama EGCG, tetap tinggi. Inilah mengapa teh hijau seringkali menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari manfaat antioksidan tertinggi.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari teh hijau kandungan antioksidan, disarankan untuk menyeduhnya dengan air panas (bukan mendidih) dan tidak menambahkan gula atau susu yang dapat mengurangi bioavailabilitas katekin. Nikmati setiap tegukan sebagai investasi kecil bagi kesehatan jangka panjang Anda.