Memelihara ayam petelur adalah kegiatan yang menyenangkan, terutama ketika kita bisa memanen telur segar setiap hari. Namun, untuk memaksimalkan produksi telur, peternak perlu memahami kapan tepatnya ayam betina mereka berada dalam fase siap bertelur. Mengenali tanda-tanda ayam mau bertelur bukan hanya soal keberuntungan, tetapi juga tentang memahami siklus biologis unggas peliharaan Anda. Dengan observasi yang cermat, Anda bisa memastikan lingkungan yang optimal bagi ayam Anda.
Observasi perilaku ayam adalah kunci sukses peternakan.
Sebelum ayam mulai bertelur, tubuhnya akan mengalami serangkaian perubahan yang dirancang untuk mendukung pembentukan dan pengeluaran telur. Perubahan ini seringkali merupakan indikator paling jelas yang dapat Anda amati.
Ayam yang siap bertelur, terutama yang sudah mencapai masa dewasa, akan menunjukkan jengger (mahkota di kepala) dan pial (gelambir di bawah paruh) yang lebih besar, lembut, dan berwarna merah cerah. Warna merah terang menandakan sirkulasi darah yang baik dan tingkat hormon yang tinggi, yang sangat diperlukan untuk proses oviposisi.
Kloaka atau area lubang keluaran (vent) pada ayam betina akan tampak membesar, basah, dan lebih pucat atau kekuningan beberapa hari sebelum telur pertama keluar. Ini adalah tanda bahwa saluran reproduksi mulai membuka dan mempersiapkan jalannya telur.
Penting untuk meraba area tulang pubis (dua tulang kecil di kedua sisi lubang kloaka). Pada ayam yang belum siap bertelur, jarak kedua tulang ini cenderung rapat. Namun, saat ayam mendekati masa bertelur, jarak ini akan melebar (bisa sekitar dua jari orang dewasa) untuk memberi ruang bagi telur yang akan terbentuk.
Selain perubahan fisik, tingkah laku harian ayam juga memberikan petunjuk berharga. Ayam yang stres atau sakit jarang menunjukkan tanda-tanda positif ini.
Usia ayam sangat menentukan kapan tanda-tanda ini akan muncul. Mayoritas ayam ras seperti Leghorn mulai menunjukkan tanda siap bertelur di usia sekitar 16 hingga 20 minggu, tergantung pada nutrisi dan manajemen kandang yang diberikan.
Lingkungan yang mendukung juga krusial. Ayam yang cukup terpapar cahaya matahari (sekitar 14-16 jam sehari) akan lebih cepat mencapai kematangan seksual dan mulai menunjukkan tanda-tanda bertelur. Cahaya memicu hormon yang memulai siklus reproduksi. Jika ayam Anda telah melewati usia produktif namun tidak menunjukkan tanda-tanda di atas, pertimbangkan kualitas pakan dan tingkat stres di lingkungan mereka.
Dengan memperhatikan kombinasi dari perubahan fisik (kloaka melebar, jengger merah) dan perubahan perilaku (nafsu makan tinggi, mencari sarang), Anda dapat memprediksi kapan telur pertama akan jatuh ke dalam kandang. Mengidentifikasi tanda-tanda ayam mau bertelur adalah langkah awal untuk memastikan efisiensi produksi telur Anda.