Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) merupakan salah satu pilar pertahanan negara yang identitasnya sangat kuat, salah satunya tercermin melalui seragam dan sistem kepangkatan yang terstruktur. Setiap elemen pada seragam militer memiliki makna historis dan fungsional yang mendalam, menunjukkan hierarki, kualifikasi, serta kesiapan tempur prajurit.
Seragam TNI AD dirancang tidak hanya untuk identitas, tetapi juga untuk fungsi spesifik di lapangan. Perbedaan warna dan atribut menandakan tugas atau situasi tertentu yang sedang dihadapi prajurit. Secara umum, seragam di lingkungan Angkatan Darat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis utama, yang masing-masing memiliki aturan penggunaan yang ketat.
Ini adalah seragam yang paling sering digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari di markas atau area latihan. Biasanya berwarna loreng (kamuflase) yang disesuaikan dengan lingkungan geografis tugas. PDL menekankan pada kepraktisan dan daya tahan material.
Digunakan dalam acara resmi kenegaraan, upacara militer, atau kegiatan seremonial penting. PDU sering kali berwarna dasar hijau tua atau khaki, dilengkapi dengan atribut lengkap seperti kacu, sabuk kulit, dan tanda jasa yang disematkan secara tertib. PDU melambangkan kehormatan institusi.
Terdapat juga seragam untuk kegiatan fisik, seperti pakaian olahraga, serta pakaian khusus seperti pakaian lapangan hitam (untuk pasukan elite tertentu) atau pakaian selam. Setiap jenis seragam harus dikenakan sesuai dengan Peraturan Tata Upacara Militer (PTUM).
Sistem kepangkatan adalah tulang punggung organisasi militer. Pangkat menunjukkan kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab seorang prajurit dalam rantai komando. Di TNI AD, pangkat dibagi menjadi tiga golongan besar: Perwira, Bintara, dan Tamtama. Penanda pangkat ini umumnya ditempatkan pada bahu (di luar PDU) atau pada penutup kepala.
Golongan ini memegang peran komando dan staf strategis. Mereka dibagi lagi menjadi Perwira Pertama (Pama), Perwira Menengah (Pamen), dan Perwira Tinggi (Pati).
Bintara bertindak sebagai penghubung antara Perwira dan Tamtama, seringkali berperan sebagai pembimbing teknis dan pelatih di lapangan. Mereka adalah tulang punggung kepemimpinan taktis.
Tamtama adalah garda terdepan dalam pelaksanaan tugas operasional. Mereka adalah prajurit pelaksana yang paling dekat dengan medan tugas.
Berikut adalah ringkasan visualisasi tanda pangkat berdasarkan golongan utama:
| Golongan | Pangkat Terendah | Pangkat Tertinggi | Ciri Khas Umum |
|---|---|---|---|
| Tamtama | Prajurit Dua (Prada) | Sersan Mayor (Serma) | Berasal dari garis/strip |
| Bintara | Sersan Dua (Serda) | Pembantu Letnan Satu (Pelda) | Kombinasi strip dan 'V' terbalik |
| Perwira Pertama | Letnan Dua (Letda) | Kapten (Kapt) | Satu hingga tiga melati emas |
| Perwira Menengah | Mayor (Mada) | Kolonel (Kol) | Satu hingga tiga bintang melati, lalu melati diganti bintang perak |
| Perwira Tinggi | Brigadir Jenderal (Brigjen) | Jenderal TNI | Satu hingga empat bintang emas |
Setiap bintang, melati, atau garis yang tersemat pada seragam adalah hasil dari pengabdian, pendidikan, dan prestasi yang telah dicapai oleh prajurit tersebut. Memahami atribut seragam dan hierarki pangkat sangat penting untuk menghargai disiplin dan struktur yang berlaku dalam Angkatan Darat Republik Indonesia.