Panduan Lengkap Racikan Pakan Ayam Broiler

Jagung SBM Premix

Visualisasi komponen dasar racikan pakan ayam broiler.

Pentingnya Racikan Pakan yang Tepat

Ayam broiler diternakkan dengan tujuan utama pertumbuhan massa otot secepat mungkin. Untuk mencapai target bobot panen yang efisien dalam waktu singkat (biasanya 30-35 hari), nutrisi yang diberikan harus sangat terukur dan seimbang. Racikan pakan ayam broiler bukanlah sekadar mencampur bahan mentah; ini adalah seni dan ilmu formulasi yang memastikan ayam mendapatkan energi, protein, mineral, dan vitamin yang optimal sesuai fase pertumbuhannya.

Kesalahan dalam formulasi dapat menyebabkan beberapa masalah serius: pertumbuhan lambat, konversi pakan (FCR) yang buruk, meningkatnya angka kematian, dan kerentanan terhadap penyakit. Oleh karena itu, memahami komposisi dan urutan pencampuran sangat krusial bagi keberhasilan peternak.

Fase-Fase Kebutuhan Nutrisi Broiler

Kebutuhan nutrisi ayam berubah drastis seiring bertambahnya usia. Racikan pakan harus disesuaikan untuk tiga fase utama:

Komponen Utama dalam Racikan Pakan

Meskipun formulasi pabrikan umumnya menggunakan bahan baku yang sudah teruji, peternak yang melakukan peracikan mandiri harus memperhatikan empat kelompok bahan utama:

  1. Sumber Energi (Karbohidrat): Dominan berasal dari Jagung, dedak padi, atau tapioka. Jagung adalah standar emas karena kandungan energinya yang tinggi dan palatabilitas yang baik.
  2. Sumber Protein: Bahan baku utama adalah Bungkil Kedelai (SBM) untuk asam amino esensial. Tepung ikan juga dapat digunakan, namun harganya cenderung fluktuatif. Protein sangat penting untuk pembentukan massa otot.
  3. Sumber Serat dan Mineral: Bahan seperti bungkil kelapa atau beberapa jenis pollard dapat memberikan serat, meskipun harus dibatasi. Mineral (Kalsium dan Fosfor) wajib dipenuhi melalui tepung tulang atau Dicalcium Phosphate (DCP).
  4. Premix dan Aditif: Ini adalah kunci. Premix mengandung vitamin dan mikromineral esensial yang tidak dapat dipenuhi dari bahan mentah. Selain itu, sering ditambahkan Lysine dan Methionine sintetik, serta antioksidan atau zat pertumbuhan (probiotik/enzim).

Optimasi Konversi Pakan (FCR)

Tujuan akhir dari racikan pakan adalah mencapai FCR serendah mungkin. FCR adalah rasio antara jumlah pakan yang dikonsumsi berbanding bobot badan yang dihasilkan. Idealnya, FCR ayam broiler komersial berada di angka 1.4 hingga 1.6. Jika FCR tinggi (misalnya 1.9), itu berarti peternak menghabiskan lebih banyak uang untuk pakan tanpa hasil daging yang maksimal.

Untuk mengoptimalkan FCR, formulasi harus memastikan ketersediaan hayati nutrisi (bioavailability) tinggi. Ini berarti bahan harus digiling dengan ukuran partikel yang tepat (tidak terlalu halus dan tidak terlalu kasar) serta dicampur secara homogen. Pencampuran yang tidak merata menyebabkan beberapa ayam mendapatkan terlalu banyak energi dan yang lain kekurangan protein, yang semuanya merusak potensi pertumbuhan kelompok.

Tips Praktis dalam Peracikan

Saat melakukan peracikan mandiri atau mengawasi supplier, selalu lakukan pengecekan kualitas:

Meracik pakan adalah investasi jangka panjang. Racikan yang cermat memastikan kesehatan ternak dan keuntungan maksimal di akhir siklus panen.

🏠 Homepage