Dalam dunia minuman beralkohol, terdapat kategori yang memadukan fungsi medis historis dengan kenikmatan rasa modern: quinquina aperitif. Istilah 'quinquina' merujuk langsung pada pohon kina (Cinchona), sumber alami kuinina, senyawa pahit yang terkenal karena kemampuannya melawan malaria. Namun, saat ini, ekstrak kina ini telah bertransformasi menjadi komponen penting dalam aperitif yang menyegarkan dan kompleks.
Akar Sejarah: Dari Obat Hingga Minuman
Kisah quinquina aperitif tidak dapat dipisahkan dari sejarah pengobatan. Kulit pohon kina, yang berasal dari Andes di Amerika Selatan, mulai menarik perhatian Eropa pada abad ke-17 karena khasiat antipiretik dan antimalarianya. Untuk membuat rasa pahitnya lebih mudah diterima, kulit kina dicampur dengan anggur atau minuman beralkohol lainnya, menciptakan minuman pertama yang mengandung ekstrak kina.
Perkembangan paling signifikan terjadi di Perancis dan Italia. Di Perancis, minuman ini diadaptasi menjadi format aperitif yang lebih ringan dan populer. Sementara itu, di Italia, tradisi *amaro* (minuman pahit) tumbuh subur, seringkali menggunakan kina sebagai elemen dasar untuk memberikan profil rasa yang tajam dan merangsang nafsu makan sebelum makan malam.
Profil Rasa yang Kompleks
Apa yang membedakan quinquina aperitif? Jawabannya terletak pada keseimbangan antara rasa pahit yang khas dari kuinina dan rasa manis atau herbal lainnya yang ditambahkan. Produsen modern seringkali memperkaya resep mereka dengan berbagai botani lain, seperti akar manis, rempah-rempah aromatik, kulit jeruk, dan bunga-bungaan.
Rasa pahit dari kina tidak dimaksudkan untuk mendominasi, melainkan untuk membuka selera, membersihkan lidah, dan mempersiapkan sistem pencernaan untuk hidangan berikutnya. Inilah esensi sejati dari sebuah aperitif.
Variasi rasa dapat berkisar dari yang sangat kering dan herbal (mirip vermouth yang lebih tegas) hingga yang lebih manis dan memiliki nada karamel. Warna minuman ini juga bervariasi, seringkali berkisar dari kuning pucat keemasan hingga merah tua yang dalam, tergantung pada penggunaan anggur dasar dan proses infusi.
Cara Menikmati Quinquina Aperitif
Meskipun sejarahnya panjang, quinquina aperitif sangat mudah diintegrasikan ke dalam ritual minum kontemporer. Penggunaan utamanya adalah sebagai aperitif klasik:
- Murni (Neat) atau Dingin: Disajikan dalam gelas kecil, mungkin dengan sedikit es batu untuk memunculkan aroma tanpa terlalu banyak pengenceran. Ini adalah cara terbaik untuk mengapresiasi kompleksitas botani di dalamnya.
- Dengan Soda: Dicampur dengan air soda atau tonik (secara ironis, juga mengandung kina dalam konsentrasi sangat rendah) dan hiasan jeruk (lemon atau jeruk bali) untuk minuman musim panas yang menyegarkan.
- Dalam Koktail Klasik: Quinquina dapat menggantikan atau melengkapi vermouth dalam koktail berbasis gin atau wiski. Ia menambahkan dimensi pahit yang lebih struktural daripada yang ditawarkan oleh vermouth biasa.
Popularitas yang Terus Berkembang
Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi peningkatan minat global terhadap minuman beralkohol dengan sejarah mendalam dan profil rasa yang lebih dewasa—jauh dari minuman manis massal. Quinquina aperitif, bersama dengan kategori *amaro* dan *bitters* lainnya, berada di garis depan tren ini. Konsumen mencari produk yang menceritakan kisah dan menawarkan pengalaman rasa yang berlapis.
Kina, si bahan bintang, memberikan identitas yang tak tertandingi. Meskipun regulasi modern membatasi jumlah kuinina untuk tujuan kesehatan, kadar yang tersisa sudah cukup untuk memberikan ciri khas rasa pahit yang elegan, menjadikan setiap tegukan quinquina aperitif sebuah penghormatan terhadap sejarah panjang antara obat, pelayaran, dan seni membuat minuman. Memilih sebotol quinquina adalah memilih sepotong sejarah yang disajikan dingin.