Pusat Hidro Oseanografi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, atau yang lebih dikenal dengan singkatan Pushidrosal, merupakan salah satu unsur pelaksana di bawah Markas Besar TNI Angkatan Laut yang memiliki peran krusial dalam mendukung operasi laut dan menjaga kedaulatan maritim Indonesia. Didirikan berdasarkan kebutuhan mendesak negara kepulauan seperti Indonesia, Pushidrosal bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan survei, pemetaan laut, penelitian oseanografi, dan penerbitan informasi navigasi bahari.
Sebagai garda terdepan dalam bidang ilmu kelautan terapan untuk kebutuhan militer dan sipil, tugas Pushidrosal melampaui sekadar pengukuran kedalaman laut. Lembaga ini menghasilkan produk data vital seperti peta laut, buku-buku panduan navigasi (sailing directions), dan ramalan pasang surut yang sangat esensial bagi keselamatan pelayaran, baik kapal perang Republik Indonesia maupun kapal niaga yang melintasi perairan nusantara. Tanpa data hidro-oseanografi yang akurat, operasi TNI AL, mulai dari patroli keamanan hingga operasi pertahanan, akan sangat terhambat.
Aktivitas utama Pushidrosal adalah survei hidroakustik dan oseanografi. Dalam era digital ini, teknologi yang digunakan sangat mutakhir. Mereka mengoperasikan kapal survei khusus yang dilengkapi dengan multibeam echo sounder, magnetometer, gravimeter, dan sensor-sensor oseanografi lainnya. Data yang dikumpulkan dari dasar laut sangat vital, tidak hanya untuk navigasi tetapi juga untuk kepentingan geologi kelautan, pemetaan sumber daya bawah laut, dan analisis lingkungan laut.
Wilayah kerja Pushidrosal mencakup seluruh perairan yurisdiksi Indonesia, yang notabene merupakan salah satu wilayah laut terluas di dunia dengan topografi dasar laut yang kompleks. Zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia yang luas menuntut pemetaan yang konstan dan pembaruan informasi secara berkala. Data ini juga disumbangkan ke badan internasional, seperti International Hydrographic Organization (IHO), untuk memastikan standar keselamatan pelayaran global terpenuhi di jalur-jalur perdagangan internasional yang melintasi nusantara.
Meskipun berstruktur di bawah TNI AL, kontribusi Pushidrosal bersifat ganda (dual function). Selain mendukung operasi pertahanan negara, mereka juga berperan besar dalam mendukung kegiatan sipil. Misalnya, data batimetri yang mereka hasilkan sering kali digunakan oleh instansi pemerintah lain untuk proyek infrastruktur laut, mitigasi bencana tsunami, studi kelautan berkelanjutan, dan pengembangan sektor maritim nasional seperti perikanan dan energi terbarukan di laut.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang hidro-oseanografi juga menjadi fokus utama. Mendidik dan melatih para personel agar mahir dalam akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data kelautan adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan fungsi Pushidrosal. Dengan demikian, Pushidrosal tidak hanya menjadi pusat data, tetapi juga pusat keahlian ilmiah maritim nasional yang menjaga keamanan dan kemakmuran laut Indonesia.