Dalam dunia peternakan unggas, pemahaman mendalam mengenai nutrisi adalah kunci keberhasilan. Dua jenis ayam utama yang sering dibudidayakan adalah ayam pedaging (broiler) dan ayam petelur (layer). Meskipun keduanya adalah unggas, tujuan produksi mereka—yaitu daging versus telur—mengharuskan formulasi pakan yang sangat berbeda. Memberikan pakan yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan lambat pada pedaging atau penurunan produksi telur pada layer.
Perbedaan mendasar terletak pada tujuan produksi. Ayam pedaging harus cepat mencapai bobot ideal (biasanya dalam 5-7 minggu). Oleh karena itu, pakan mereka difokuskan untuk memaksimalkan deposisi massa otot dan lemak. Sebaliknya, ayam petelur, terutama setelah masa starter, membutuhkan nutrisi yang mendukung pembentukan sel telur yang berkualitas dan cangkang yang kuat.
Fokus utama pakan broiler adalah pada kandungan energi kasar yang tinggi dan kadar protein yang sangat tinggi, terutama pada fase starter (0-3 minggu) dan finisher (setelah 3 minggu).
Formulasi pakan layer bergeser setelah mereka mencapai usia bertelur (sekitar 18 minggu). Prioritas nutrisi berubah drastis ke arah pemeliharaan kerangka dan pembentukan cangkang.
Baik ayam pedaging maupun petelur mengalami tahapan pakan yang berbeda, tetapi fokus pada tahapan tersebut berbeda pula:
Pada fase ini, baik layer maupun broiler membutuhkan pakan dengan kepadatan nutrisi tinggi. Namun, pakan starter broiler akan jauh lebih tinggi proteinnya dibandingkan pakan starter layer karena tuntutan pertumbuhan massa tubuh broiler yang sangat eksplosif.
Inilah titik divergensi terbesar. Ayam pedaging masuk fase Finisher, di mana mereka diberikan pakan tinggi energi untuk mencapai bobot potong secepat mungkin. Sementara itu, ayam petelur memasuki fase Grower/Development. Pakan fase ini bertujuan membangun kerangka dan organ reproduksi yang matang, sehingga proteinnya dikurangi secara bertahap sambil tetap memperhatikan mineral esensial.
Pakan layer puncak (sekitar 20 hingga 40 minggu) adalah yang paling khas, ditandai dengan lonjakan kebutuhan kalsium yang drastis, sesuatu yang tidak diperlukan oleh ayam pedaging yang sudah dipanen.
Kesalahan dalam pemberian pakan memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Jika ayam pedaging diberi pakan layer, pertumbuhannya akan terhambat karena kadar kalsium yang tinggi dapat mengganggu penyerapan mineral lain dan energi yang kurang optimal untuk pembentukan otot. Sebaliknya, jika ayam petelur diberi pakan pedaging, mereka akan mengalami obesitas, produksi telur menurun drastis, dan kualitas cangkang akan buruk akibat rasio kalsium yang tidak mencukupi kebutuhan mereka.
Kesimpulannya, formulasi pakan adalah cerminan dari tujuan produksi. Setiap gram nutrisi pada pakan ayam dirancang dengan presisi untuk memenuhi kebutuhan spesifik, baik itu memaksimalkan bobot dalam waktu singkat atau menjaga konsistensi produksi telur berkualitas tinggi.