Visualisasi nutrisi dan pertumbuhan
Fase grower (pembesaran) merupakan tahapan krusial dalam siklus hidup ayam pedaging, biasanya berlangsung dari minggu ke-3 hingga menjelang panen (sekitar minggu ke-5 atau ke-6, tergantung target berat badan). Pada fase ini, kebutuhan nutrisi ayam berubah signifikan dibandingkan fase starter. Jika pada fase starter fokus utama adalah pembentukan organ dan fondasi tubuh, maka pada fase grower, prioritas utama adalah peningkatan bobot badan (konversi pakan yang efisien) dan pembentukan massa otot. Kesalahan dalam formulasi pakan grower ayam pedaging dapat secara langsung mempengaruhi FCR (Feed Conversion Ratio) dan profitabilitas peternakan secara keseluruhan.
Pakan pada fase ini harus dirancang untuk mendukung pertumbuhan cepat tanpa membebani sistem pencernaan yang masih berkembang. Kualitas bahan baku sangat menentukan seberapa baik nutrisi diserap dan diubah menjadi daging. Peternak yang cerdas selalu memantau tren pasar dan menyesuaikan formula pakan grower mereka sesuai dengan galur ayam (strain) yang dipelihara.
Formulasi pakan grower ayam pedaging memerlukan keseimbangan nutrisi yang tepat. Secara umum, kebutuhan protein kasar (Crude Protein/CP) akan sedikit menurun dibandingkan fase starter, namun kebutuhan energi metabolizable (EM) harus tetap tinggi untuk mendukung laju pertumbuhan yang cepat.
Memberikan pakan dengan komposisi nutrisi terbaik tidak akan maksimal hasilnya tanpa manajemen kandang yang baik. Pemberian pakan grower ayam pedaging harus didukung oleh lingkungan yang kondusif.
1. Jadwal Pemberian Pakan: Pada fase grower, ayam memiliki nafsu makan yang sangat tinggi. Pakan harus selalu tersedia (ad libitum) untuk memastikan pertumbuhan tidak terhambat oleh periode lapar. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian pakan berlebihan secara konsisten dapat menyebabkan kegemukan atau masalah metabolisme.
2. Kualitas Air Minum: Air bersih dan segar adalah komponen utama dari setiap pakan. Dehidrasi atau air yang terkontaminasi dapat mengurangi nafsu makan dan menghambat penyerapan nutrisi dari pakan grower.
3. Manajemen Kandang dan Stres: Suhu kandang yang ideal, ventilasi yang memadai, dan kepadatan kandang yang optimal mengurangi stres. Ayam yang stres cenderung menghabiskan energi untuk mengatasi stres daripada untuk pertumbuhan.
Pergantian dari pakan grower ke pakan finisher (biasanya dimulai sekitar minggu ke-5) harus dilakukan secara bertahap. Transisi mendadak dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung atau diare, yang mengakibatkan ayam mogok makan sementara waktu. Proses peralihan idealnya memakan waktu 3 hingga 5 hari, di mana pakan lama dicampur secara bertahap dengan pakan baru (misalnya, hari 1: 75% grower, 25% finisher; hari 2: 50:50, dst.). Tujuannya adalah memastikan mikroflora usus dapat beradaptasi dengan perubahan komposisi nutrisi yang umumnya ditandai dengan sedikit penurunan kadar protein dan peningkatan energi pada pakan finisher.
Secara keseluruhan, investasi pada pakan grower ayam pedaging yang teruji dan seimbang adalah kunci untuk mencapai target bobot panen sesuai standar komersial dalam waktu yang efisien. Evaluasi rutin terhadap performa ayam (berat badan mingguan dan FCR) adalah barometer terbaik untuk menilai keberhasilan program pakan yang diterapkan.