Ilustrasi: Pemberian pakan yang tepat mendukung pertumbuhan optimal ayam daging.
Memelihara ayam daging, atau sering disebut ayam pedaging (broiler), merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Namun, keberhasilan bisnis ini sangat bergantung pada manajemen pemeliharaan yang baik, di mana kualitas dan formulasi pakan ayam daging memegang peranan kunci. Pakan bukan hanya tentang kuantitas, melainkan tentang nutrisi spesifik yang dibutuhkan ayam pada setiap fase pertumbuhannya.
Ayam broiler memiliki siklus hidup yang sangat cepat, umumnya siap panen dalam waktu 30 hingga 40 hari. Oleh karena itu, kebutuhan nutrisi berubah drastis dari hari ke hari. Kesalahan dalam memberikan pakan pada fase tertentu dapat menghambat bobot badan ideal, meningkatkan biaya operasional, dan bahkan menyebabkan kematian.
Fase ini adalah masa paling krusial. Ayam membutuhkan energi tinggi untuk membangun sistem organ dan kekebalan tubuh. Pakan ayam daging fase starter harus memiliki kandungan protein kasar (PK) yang tinggi, biasanya antara 22% hingga 24%. Selain itu, kandungan energi metabolisme harus optimal agar daya cernanya maksimal. Pemberian pakan harus konsisten dan mudah dicerna.
Setelah melewati masa starter, fokus nutrisi bergeser pada pembentukan massa otot. Protein dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan fase starter, sekitar 18% hingga 20% PK. Pada fase ini, sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara protein dan energi agar pertambahan berat badan terjadi secara efisien, bukan hanya penumpukan lemak.
Pada fase akhir ini, tujuan utama adalah memaksimalkan bobot akhir sebelum dipasarkan. Kebutuhan protein sedikit diturunkan lagi, namun kebutuhan energi seringkali ditingkatkan untuk mendorong nafsu makan ayam. Pemilihan pakan ayam daging finisher harus memastikan bahwa daging yang dihasilkan memiliki kualitas baik dan sesuai standar pasar.
Formulasi pakan komersial yang baik tersusun dari beberapa komponen utama yang saling melengkapi:
Biaya pakan seringkali menyumbang 60% hingga 70% dari total biaya operasional peternakan. Oleh karena itu, efisiensi sangatlah penting. Salah satu cara yang dilakukan peternak profesional adalah melakukan peralihan pakan (grading) sesuai jadwal yang ketat, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Jika terjadi keterlambatan peralihan, ayam mungkin kekurangan nutrisi yang dibutuhkan fase berikutnya, sementara jika terlalu cepat, protein mahal dalam pakan sebelumnya terbuang percuma.
Selain itu, pastikan tempat pakan selalu tersedia namun tidak berlebihan (untuk menghindari pakan terbuang atau terkontaminasi). Ketersediaan air minum bersih juga harus 24 jam penuh, karena air memegang peranan penting dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dari pakan ayam daging.
Dengan memahami kebutuhan spesifik ayam di setiap tahap kehidupan dan mengelola suplai pakan secara tepat, peternak dapat memastikan bahwa investasi mereka pada pakan menghasilkan keuntungan optimal melalui pertumbuhan yang cepat dan sehat.