Memastikan ayam petelur memiliki tempat yang aman, nyaman, dan higienis untuk bertelur adalah kunci utama keberhasilan dalam beternak. Sarang yang baik tidak hanya mendorong ayam untuk bertelur di tempat yang ditentukan, tetapi juga membantu menjaga kualitas telur tetap prima, bebas dari kotoran, dan meminimalkan risiko telur pecah atau hilang. Proses membuat sarang ayam untuk bertelur tidak rumit, namun memerlukan perhatian terhadap detail spesifik.
Ayam, secara naluriah, mencari tempat yang gelap, tenang, dan terisolasi untuk meletakkan telurnya. Jika lingkungan kandang terlalu terbuka atau berisik, ayam mungkin akan bertelur di sudut-sudut kandang yang kotor (lantai) atau bahkan memakan telurnya sendiri karena stres. Sarang yang tepat akan mengurangi perilaku negatif ini dan mempermudah proses pemanenan telur.
Lokasi penempatan sarang harus memenuhi kriteria kenyamanan bagi ayam petelur:
Setiap ayam petelur membutuhkan ruang minimal yang cukup untuk memutar dan berbaring nyaman. Untuk satu ekor ayam, ukuran minimum ideal adalah 30x30 cm. Jika Anda membuat kotak sarang komunal (untuk 3-4 ekor), ukuran 30x40 cm sudah memadai. Ingat, lebih baik menyediakan satu kotak sarang untuk setiap 4-5 ekor ayam untuk memastikan ketersediaan dan mengurangi kompetisi.
Bahan dasar sarang harus menyerap kelembapan, memberikan bantalan yang empuk, dan mudah diganti secara berkala. Pemilihan material sangat krusial untuk menjaga telur tetap utuh.
Tebal alas harus minimal 5-10 cm. Alas yang tebal akan memberikan bantalan maksimal saat telur diletakkan, sehingga mengurangi risiko retak akibat benturan dengan dasar kotak.
Saat membuat sarang ayam untuk bertelur, pastikan pintu masuknya sedikit lebih rendah daripada alas sarang atau tambahkan bibir rendah (sekitar 5-10 cm) pada pintu masuk. Hal ini bertujuan mencegah ayam keluar secara tidak sengaja sambil membawa alas sarang keluar, yang pada akhirnya menjaga kebersihan area.
Jika Anda menggunakan sistem kandang baterai atau kawat, pastikan alas sarang diletakkan di atas permukaan yang solid atau ditopang dengan kuat. Telur harus diletakkan pada area yang sedikit miring (jika menggunakan sistem panen otomatis) atau rata dan mudah dijangkau.
Sarang yang kotor adalah sarang yang tidak akan digunakan ayam, atau lebih buruk lagi, sarang yang menghasilkan telur kotor. Lakukan inspeksi harian.
Dengan memperhatikan penempatan, material, dan perawatan rutin, Anda akan menciptakan lingkungan bertelur yang optimal, yang secara langsung meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen telur Anda.