Menguak Misteri: Mengapa Ayam Saya Lama Bertelur?

Cycle

Bagi peternak ayam petelur, pemandangan kandang yang sepi dari aktivitas bertelur adalah sumber kegelisahan utama. Ketika ayam menunjukkan tanda-tanda lama ayam bertelur, ini bukan hanya soal kehilangan pendapatan harian, tetapi juga indikasi adanya masalah mendasar dalam manajemen atau kesehatan kawanan. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama menuju solusi yang efektif.

Faktor Utama yang Mempengaruhi Siklus Bertelur

Produksi telur adalah proses biologis yang kompleks dan sangat sensitif terhadap lingkungan serta nutrisi. Ada beberapa faktor kunci yang secara kolektif menentukan seberapa cepat dan konsisten ayam Anda bertelur:

1. Nutrisi dan Kualitas Pakan

Pakan adalah fondasi produksi telur. Jika ayam mendapatkan nutrisi yang tidak memadai, tubuhnya akan memprioritaskan kelangsungan hidup daripada produksi. Beberapa isu nutrisi yang sering terjadi:

2. Manajemen Lingkungan dan Stres

Ayam adalah makhluk yang mudah terpengaruh oleh stres. Lingkungan yang tidak nyaman secara langsung memicu respons hormonal yang menekan ovulasi. Jika Anda mendapati ayam lama ayam bertelur, perhatikan hal berikut:

3. Tahap Siklus Hidup (Usia)

Wajar jika ayam mengalami penurunan produksi seiring bertambahnya usia. Ayam biasanya mencapai puncak produksi antara usia 20 hingga 40 minggu. Setelah itu, laju bertelur akan menurun secara bertahap. Jika ayam yang sudah tua tiba-tiba lama ayam bertelur, mungkin ini adalah bagian dari siklus molting alami.

4. Kesehatan dan Penyakit

Penyakit adalah penyebab serius dari penurunan atau berhentinya produksi telur. Beberapa penyakit yang umum meliputi:

Solusi Praktis Mengatasi Ayam yang Lama Bertelur

Mengatasi masalah ini memerlukan pendekatan sistematis. Setelah mengidentifikasi faktor penyebabnya, terapkan langkah-langkah korektif berikut:

1. Evaluasi Ulang Nutrisi

Pastikan pakan yang diberikan sesuai dengan fase produksi ayam (pakan layer). Suplementasi kalsium (seperti cangkang tiram) sering kali perlu ditambahkan terpisah, terutama di sore hari. Hindari memberikan sisa makanan manusia yang tidak seimbang nutrisinya.

2. Optimalisasi Pencahayaan

Pastikan kandang mendapatkan cahaya yang cukup dan konsisten. Jika perlu, tambahkan lampu bohlam kecil untuk memperpanjang durasi pencahayaan hingga mencapai ambang batas ideal 16 jam per hari. Jangan pernah mematikan lampu secara tiba-tiba; lakukan penyesuaian durasi secara bertahap.

3. Manajemen Stres

Jaga kebersihan kandang (amonia yang tinggi menyebabkan stres). Pastikan ketersediaan air minum bersih dan segar selalu ada. Jika suhu terlalu panas, sediakan pendingin evaporatif atau pastikan ventilasi memadai.

4. Program Kesehatan Preventif

Terapkan jadwal vaksinasi yang ketat. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi fisik ayam. Jika ada indikasi penyakit (lesu, diare), segera konsultasikan dengan dokter hewan dan isolasi ayam yang sakit untuk mencegah penyebaran wabah yang bisa membuat seluruh kawanan lama ayam bertelur.

Dengan perhatian cermat pada nutrisi, lingkungan, dan kesehatan, siklus produksi telur ayam Anda akan kembali normal. Ingat, pencegahan selalu lebih mudah dan lebih murah daripada mengobati ketika masalah sudah terjadi.

🏠 Homepage