Panduan Kunjungan ANC Terbaru Menurut WHO

Ilustrasi Pelayanan Antenatal Care (ANC) Gambar abstrak menunjukkan ibu hamil yang dikelilingi oleh simbol kesehatan dan pelindung.

Kesehatan ibu dan janin merupakan prioritas utama dalam sistem kesehatan global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara berkala memperbarui rekomendasi mengenai layanan Antenatal Care (ANC) atau Perawatan Antenatal. Tujuan utama ANC adalah memantau dan menjaga kesehatan ibu hamil, mendeteksi komplikasi sedini mungkin, serta memberikan edukasi yang tepat untuk memastikan persalinan yang aman dan bayi yang sehat.

Dalam panduan terbarunya, WHO menekankan pergeseran paradigma dari sekadar kunjungan rutin yang banyak menjadi kunjungan yang lebih berkualitas dan terfokus pada risiko. Pendekatan ini sering disebut sebagai "Model Perawatan Antenatal Terarah Risiko" atau pendekatan berbasis kebutuhan spesifik pasien.

Evolusi dan Rekomendasi Jumlah Kunjungan

Secara historis, standar WHO menganjurkan minimal empat kali kunjungan ANC. Namun, panduan yang lebih baru mendorong minimal delapan kali kontak (atau kunjungan) untuk kehamilan berisiko rendah, dengan penekanan besar pada kualitas interaksi alih-alih kuantitas kunjungan semata. Rekomendasi delapan kali kontak ini dirancang untuk mengoptimalkan hasil kesehatan maternal dan perinatal.

Struktur Ideal Kunjungan WHO: Delapan Kontak

Delapan kontak yang direkomendasikan WHO didistribusikan secara strategis selama masa kehamilan, dengan frekuensi yang disesuaikan berdasarkan usia kehamilan dan faktor risiko:

Sisa empat kontak (Kontak ke-5 hingga ke-8) disebar pada interval yang lebih pendek, biasanya antara minggu-minggu kunci tersebut, terutama untuk ibu yang membutuhkan pemantauan lebih intensif atau untuk memperkuat edukasi.

Fokus Utama dalam Setiap Sesi ANC Menurut WHO

WHO sangat menekankan bahwa setiap kunjungan harus mencakup serangkaian elemen inti. Ini memastikan tidak ada aspek penting yang terlewatkan, terlepas dari jumlah total kunjungan.

1. Identifikasi Risiko Dini

Ini adalah inti dari model ANC terbaru. Tenaga kesehatan dilatih untuk secara aktif mencari tanda-tanda bahaya (danger signs) seperti perdarahan hebat, sakit kepala persisten, atau gerakan janin berkurang. Identifikasi dini memungkinkan rujukan cepat ke fasilitas yang lebih mampu menangani komplikasi.

2. Suplementasi dan Nutrisi

Pemberian suplemen zat besi dan asam folat harus dimulai sedini mungkin dan dilanjutkan secara konsisten. Selain itu, konseling nutrisi disesuaikan dengan budaya dan kondisi ekonomi setempat, fokus pada peningkatan asupan kalori dan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal janin.

3. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

Skrining rutin untuk Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV dan Sifilis, sangat ditekankan. Vaksinasi yang direkomendasikan, seperti Tetanus Toksoid (TT) dan vaksin influenza (jika direkomendasikan setempat), juga menjadi bagian integral dari layanan ANC.

4. Dukungan Psikososial dan Kesiapan Persalinan

ANC modern melampaui pemeriksaan fisik. WHO mendorong integrasi dukungan psikososial, termasuk membahas pengalaman kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan memastikan ibu memiliki rencana persalinan yang jelas. Ini mencakup identifikasi siapa yang akan menemani ibu saat melahirkan dan transportasi menuju fasilitas kesehatan.

Kualitas Lebih Penting dari Kuantitas

Salah satu pesan paling penting dari panduan terbaru adalah bahwa kunjungan yang panjang, informatif, dan personal jauh lebih bermanfaat daripada banyak kunjungan singkat yang hanya berfokus pada pengukuran fisik standar. Ketika infrastruktur kesehatan terbatas, memastikan bahwa kontak yang dilakukan mencakup elemen-elemen krusial di atas adalah kunci untuk mencapai target penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Kesimpulannya, kunjungan ANC menurut WHO terbaru berfokus pada pendekatan komprehensif yang berpusat pada wanita hamil, memanfaatkan minimal delapan kontak berkualitas tinggi untuk skrining risiko, intervensi pencegahan, dan persiapan persalinan yang aman.

🏠 Homepage